Kediri (ANTARA) - Sejumlah warga Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memberikan apresiasi program dari calon Bupati Kediri termasuk dari pasangan calon Bupati Kediri nomor urut 1 Deny Widyanarko dan calon Wakil Bupati Kediri Mudawamah dengan pembangunan dusun Rp300 juta sampai Rp500 juta per tahun.
Salah seorang pekerja seni asal Kabupaten Kediri Suyono mengatakan program untuk dusun senilai Rp300 juta sampai - Rp500 juta per tahun tersebut jika nantinya terealisasi tentunya sangat bermanfaat dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di tingkat bawah.
"Program pembangunan dusun ini sangat memberikan ruang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam menata serta menentukan apa yang menjadi skala prioritas kebutuhan di lokasi lingkungan sekitar. Jadi cukup fleksibel, selain dipergunakan untuk infrastruktur, pertanian dan ekonomi. Program ini juga mampu mendorong pengembangan seni di wilayah Kabupaten Kediri," kata Suyono dalam keterangan yang diterima di Kediri, Kamis.
Suyono mencontohkan sampai hari ini, banyak kelompok-kelompok seni yang belum memiliki tempat latihan maupun alat kesenian yang memadahi. Ada juga berbagai keperluan dusun yang hingga kini masih belum terealisasi, karena tidak adanya anggaran.
Dirinya menilai dengan program pembangunan dusun tersebut mampu mewadahi kebutuhan seni di desa-desa melalui sistem penyaluran maupun penyerapan anggaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya.
"Banyak seni yang belum memiliki alat, belum memiliki panggung bahkan sound system. Melalui program pembangunan dusun ini, diharapkan apa yang menjadi permasalahan di atas dapat ter-cover, sehingga kegiatan seni di Kabupaten Kediri dapat terus berjalan dan memberikan hiburan kepada masyarakat secara umum," kata Suyono.
Warga Kabupaten Kediri lainnya, Puji mengungkapkan dalam merealisasikan program memang seharusnya dimulai dari dusun. Dengan itu, berbagai kebutuhan dan keluh kesah di masyarakat bisa dicarikan jalan keluar.
"Program calon kepala daerah itu harus prorakyat, bersedia mengembangkan desa bahkan level dusun," kata Puji.
Sementara itu, calon Bupati Kediri nomor urut 1 Deny Widyanarko mengungkapkan bahwa program yang dibuatnya adalah berdasarkan kajian dan dirancang untuk memenuhi aspirasi masyarakat.
Menurut dia, langkah itu tepat, sebab masyarakat lah yang mengetahui permasalahan di tingkat bawah. Selain infrastruktur, pertanian maupun ekonomi, seni juga bisa diakomodasi melalui program ini.
"Program dusun ini diharapkan benar-benar bisa bermanfaat untuk masyarakat karena program ini akan bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada di dusun. Yang paling tahu masalah di dusun ya sebenarnya warga masyarakat. Oleh karena itu, nantinya untuk menentukan prioritas apa biarlah masyarakat sendiri yang menentukan melalui rembuk dusun," kata Deny.
Dalam persiapan di debat publik kedua yang akan digelar pada Kamis (14/11) malam ini, ia juga sudah mempersiapkan diri. Saat debat, ia akan kembali menegaskan program yang dibuatnya termasuk untuk program pengembangan dusun.
Ia juga menegaskan soal kontrak politik dengan masyarakat. Dalam kontrak politik itu, dirinya bersedia mengundurkan diri dari jabatan Bupati Kediri apabila dirinya gagal mewujudkan program pembangunan dusun sebesar Rp300 juta - Rp500 juta per dusun per tahun selama dua tahun bekerja.
Pilkada di Kabupaten Kediri diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan nomor urut 1 adalah calon Bupati Kediri Deny Widyanarko dan calon Wakil Bupati Kediri Mudawamah serta pasangan nomor urut 2 adalah calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana serta calon Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa.
Pilkada di Kabupaten Kediri akan diikuti 1.254.964 orang pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Dari jumlah itu, untuk pemilih laki laki 630.299 orang dan jumlah pemilih perempuan 624.665 orang.
Aspirasi politik mereka akan diberikan di 2.344 tempat pemungutan suara (TPS) dan empat TPS lokasi khusus yang ada di pondok pesantren di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. (*)