Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Jember (Unej) menambah jumlah guru besarnya dengan pengukuhan tujuh profesor yang nantinya diharapkan sebagai lokomotif perguruan tinggi untuk memajukan kampus setempat.
Ketua Senat Andang Subaharianto bersama Rektor Unej Iwan Taruna mengukuhkan tujuh guru besar tersebut di gedung Auditorium kampus setempat, Rabu.
"Peran profesor sebagai lokomotif kemajuan sebuah pendidikan tinggi karena dengan kepakarannya, mereka diharapkan terus memberikan pemikiran dan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat, melalui amanah yang terdapat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi," kata Rektor Iwan Taruna dalam pidatonya.
Menurutnya gelar profesor menjadi puncak pencapaian bagi dosen, namun bukan berarti akhir dari perjuangan. Setelah dilantik dan dikukuhkan, maka masyarakat menunggu karya nyata selanjutnya.
"Apalagi profesor diharapkan juga menjadi suri tauladan sekaligus mitra yang bisa mendorong sesama dosen untuk mencapai gelar profesor. Saat ini sudah ada 80 guru besar di Unej, sementara 12 orang lainnya prosesnya masih berlanjut di Ditjen Dikti Kemdikbudristek," tuturnya.
Ia menjelaskan pengukuhan profesor selalu menjadi momen istimewa bagi dosen mengingat jabatan guru besar adalah jabatan fungsional tertinggi yang pasti diraih dengan kerja keras bertahun-tahun dan ketekunan tinggi.
"Oleh karena itu saya berharap tambahan guru besar bakal meningkatkan reputasi Unej sekaligus lokomotif yang akan menggerakkan kiprah Tri Dharma Perguruan Tinggi," katanya.
Guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Ahmad Roziq sebagai guru besar akuntansi syariah program studi akuntansi dan Prof. Ika Barokah Suryaningsih merupakan guru besar manajemen pemasaran jasa program studi manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Kemudian ada dua profesor baru dari Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan (FKIP) yakni Prof Dwi Wahyuni sebagai guru besar sains biomedis dan Prof. Iis Nur Asyiah sebagai guru besar pengendalian nematoda parasit tanaman.
Sementara itu Fakultas Pertanian menyumbangkan tiga guru besar baru yakni Prof. Slameto yang menjadi guru besar fisiologi tanaman program studi agroteknologi, Prof. Parawita Dewanti sebagai guru besar kultur jaringan tanaman program studi agronomi dan Prof. Mohammad Rondhi sebagai guru besar kelembagaan agribisnis program studi agribisnis.
Pengukuhan guru besar kali ini istimewa karena ada dua guru besar baru yang memiliki pasangan hidup profesor juga di Unej yakni pasangan Prof. Ika Barokah Suryaningsih dengan Prof. Sumani, keduanya di Program Studi Manajemen FEB. Kemudian Prof. Dwi Wahyuni yang bersuamikan Prof. Joko Waluyo yang merupakan dosen di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP.
Salah satu orasi ilmiah Prof. Dwi Wahyuni berjudul "Bioprospeksi Tanaman: Sebagai Alternatif Biolarvasida Baru Pemberantas Larva Nyamuk Aedes Aegypty" yang menawarkan bahan alami sebagai sebagai alternatif pengganti bubuk abate sebagai pembunuh larva nyamuk dengan menggunakan biji pepaya, biji srikaya, daun sirih, yang setelah melalui proses bioprospeksi dapat membunuh larva nyamuk.
"Penggunaan bahan alami diharapkan akan mengurangi pemakaian Abate yang jika digunakan dalam waktu lama memiliki dampak negatif," katanya.