Beirut (ANTARA) - Banjir menerjang Beirut dan sekitarnya pada Minggu (10/11), yang merendam jalan-jalan utama dan membuat orang-orang terjebak di dalam mobil mereka.
Jalan utama ke arah Bandara Internasional Rafic Hariri terpaksa ditutup karena air menggenangi terowongan di jalan tersebut, menurut laporan Kantor Berita Nasional Lebanon.
Petugas damkar berusaha menyelamatkan warga yang terjebak di dalam mobil mereka di Kota Khaldeh, di selatan Beirut.
Di wilayah Baabda, tim pertahanan sipil menarik keluar sebuah mobil dan menyelamatkan penumpang di dalamnya, menurut laporan stasiun TV lokal, MTV.
Di permukiman Sanayeh di Beirut, koresponden Anadolu melaporkan bahwa banjir melanda sejumlah permukiman, bahkan merendam rumah-rumah setelah hujan turun sangat lebat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon, Ali Hamieh, mengumumkan di platform X bahwa timnya sedang membersihkan saluran air dan menangani genangan di bawah Jembatan Khaldeh.
Menurut badan meteorologi setempat, Lebanon tengah dilanda hujan lebat dan angin kencang. Suhu udara bisa mencapai 13 derajat Celsius pada malam hari dan 23 derajat Celsius pada siang hari. Kecepatan angin mencapai hingga 50 kilometer/jam.
Bencana itu terjadi di tengah kondisi sulit yang dihadapi Lebanon akibat agresi Israel sejak 23 September, yang telah menewaskan 3.189 orang.
Serangan-serangan Israel juga telah melukai 14.078 lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, dan membuat sekitar 1,4 juta warga Lebanon mengungsi, menurut otoritas setempat.