Dipimpin oleh Senior Vice President (SEVP) Transformasi Manajemen Laksda TNI [Purn] AR. Agus Santoso, anak-anak muda menggelar doa bersama sebagai penghormatan kepada Bung Tomo.
Agus memandang Bung Tomo adalah sosok orator yang terkenal dengan semboyan "Merdeka atau Mati" dan "Sekali Merdeka Tetap Merdeka.”
Semboyan tersebut, kata dia, mengandung makna bahwa merdeka harus dimaknai sebagai sebuah kedaulatan, kebebasan demokrasi, dan kemanusiaan.
“Semboyan Merdeka atau Mati ini memiliki makna yang dalam, bahwa lebih baik kita mati dari pada tidak bisa menikmati kemerdekaan," tegasnya.
Melalui kegiatan ziarah dan tabur bunga ini, kata Agus, anak-anak muda di PT PAL diajak untuk memaknai kemerdekaan.
Terlebih saat ini makna merdeka banyak disalah-artikan dengan kebebasan untuk diri sendiri dan meniadakan nilai-nilai kemanusiaan. Akibatnya, menurut dia, kata merdeka justru dimaknai untuk merenggut kebebasan orang lain.
Terlebih saat ini makna merdeka banyak disalah-artikan dengan kebebasan untuk diri sendiri dan meniadakan nilai-nilai kemanusiaan. Akibatnya, menurut dia, kata merdeka justru dimaknai untuk merenggut kebebasan orang lain.
“Jangan membelokkan makna merdeka. Jangan merdeka untuk diri sendiri tapi mati bagi orang lain,” kata Agus.
Selain berziarah dan melakukan tabur bunga di makam Bung Tomo, PT PAL juga menggelar upacara dan bakti sosial dengan memberikan beasiswa pendidikan untuk anak-anak panti asuhan Muhammadiyah KH Mas Mansyur II.
"Ragam kegiatan ini semata-mata untuk menggugah semangat juang para pahlawan di seluruh karyawan PT PAL, khususnya yang muda-muda," ujar Agus.