Surabaya (ANTARA) - PT PAL Indonesia mendukung keberlanjutan peningkatan ekonomi maritim nasional melalui layanan Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) berkualitas tinggi sehingga membentuk ketahanan moda transportasi laut.
Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod menyatakan layanan MRO ini tidak hanya pada memperpanjang usia teknis kapal komersial namun juga memastikan aspek keselamatan, efisiensi operasional, dan kepedulian terhadap lingkungan laut tetap terjaga.
"Salah satu variabel yang tidak bisa dilepaskan dalam menggerakkan ekonomi maritim adalah alat transportasi di mana kapal merupakan moda transportasi utama di laut yang memiliki kemampuan menyalurkan berbagai macam kebutuhan di dunia khususnya di Indonesia," katanya di Surabaya, Rabu.
Kaharuddin menyebutkan selama lebih dari empat dekade pihaknya telah menyelesaikan ratusan proyek MRO kapal komersial mulai dari dari kapal kargo, tanker, bulk carrier, hingga kapal feri penumpang.
Ia menjelaskan setiap proyek membawa misi penting yakni menekan risiko kerugian akibat downtime, memperpanjang masa pakai kapal, dan menjamin performa optimal dalam operasionalnya.
Ia memastikan PT PAL senantiasa mengedepankan standar internasional dalam setiap prosesnya yaitu terbukti dengan sertifikasi ISO 9001 (Manajemen Mutu) dan ISO 14001 (Manajemen Lingkungan).
Selain itu, PT PAL mengintegrasikan berbagai teknologi ramah lingkungan seperti penggunaan cat anti-biofouling untuk mengurangi gesekan kapal dan waste management system yang meminimalkan limbah operasional.
“Kami berkomitmen menjadi garda terdepan dalam memastikan transportasi laut Indonesia tidak hanya andal tetapi juga berkelanjutan. Kapal yang terawat baik menjamin distribusi barang antar-pulau tetap lancar, mendukung stabilisasi harga kebutuhan pokok serta pemerataan ketahanan pangan nasional," katanya.
Terlebih, kontribusi perusahaan semakin nyata dalam momentum-momentum strategis nasional karena kapal-kapal yang telah melalui proses pemeliharaan dan perbaikan di PT PAL menjadi andalan dalam momen puncak arus logistik.
Momentum puncak arus logistik yang dimaksud di antaranya seperti peningkatan ekspor komoditas, distribusi barang menjelang hari raya, hingga tingginya mobilitas kapal saat musim liburan.
Bahkan, kehadiran kapal-kapal ini turut memperkuat pemerataan logistik ke wilayah-wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) khususnya ketika kebutuhan melonjak tajam.
