Surabaya (ANTARA) - Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) masih menunggu hasil hingga pembentukan formasi pemerintahan sebelum menentukan gabung pemerintahan atau menjadi oposisi.
"Kami akan mencermati perkembangan sampai akhir pembentukan formasi pemerintahan baru ini, kami akan mempertimbangkan yang paling diperlukan untuk pembangunan demokrasi kita," kata Ketua Umum PKN Anas Urbaningrum usai memberi kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik(Fisip) Universitas Airlangga Surabaya, Senin
Langkah ini diambil mengingat pada pemilihan presiden lalu, PKN tidak ambil bagian atau memihak langsung ke salah satu pasangan calon presiden.
"PKN kan kemarin kebijakannya tidak ikut mendukung pasangan capres manapun, karena lebih fokus pada pileg dan andaikan ada putaran kedua akan ikut terlibat aktif," ujar politisi nasional ini.
Anas juga masih menimbang-nimbang dan memantau situasi politik nasional dan kebutuhan demokrasi ke depannya misalnya kebutuhan kekuatan penyeimbang atau kekuatan alternatif.
"Secara etika politik, karena PKN tidak ikut di Pilpres kemarin, ya ndak etis kalau menyorongkan diri, kurang elok," ujar mantan Ketua Umum Partai Demokrat.
Sedangkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, PKN terlibat aktif mendukung sejumlah calon.
"Di Pilkada pascaputusan MK (Mahkamah Konstitusi, PKN ikut terlibat di 76 persen daerah, termasuk di Jawa Timur," tuturnya.