Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, terus melakukan evaluasi untuk perbaikan program Kota Pintar atau Smart City, yang merupakan salah satu program yang memanfaatkan teknologi informasi (TI) sehingga realisasi bisa lebih efisien, murah, mudah, dan cepat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Apip Permana mengemukakan pelaksanaan program Kota Pintar di Kota Kediri bisa memberikan solusi dan inovasi terkait masalah yang terjadi di masyarakat secara cepat, akurat, dan berkelanjutan.
"Kami melakukan tinjauan masterplan Smart City. Kami harapkan untuk program pelaksanaan Smart City bisa lebih fokus sesuai dengan kondisi dan permasalahan terkini di Kota Kediri," katanya di Kediri, Rabu.
Ia menjelaskan, di tahun 2024, Pemkot Kediri menargetkan capaian skor Smart City sebesar 3,55 poin. Program Kota Pintar merupakan program yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat dengan cara-cara yang lebih efisien, murah, mudah, dan cepat, dengan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI), sehingga bisa sebagai solusi dan inovasi terkini untuk layanan masyarakat.
Implementasi Smart City di Kota Kediri dalam kategori baik. Namun, masih perlu adanya peningkatan yang dapat dicapai melalui kolaborasi dengan semua organisasi perangkat daerah (OPD) dan pemangku kebijakan untuk membangun program yang bermuara pada manfaat dan kesejahteraan masyarakat.
Pihaknya juga mengadakan rapat koordinasi persiapan monitor dan evaluasi program Kota Pintar tersebut. Kegiatan evaluasi tersebut dihadiri puluhan peserta dari berbagai OPD pengampu pilar Smart City.
Apip mengungkapkan bahwa tujuan digelar kegiatan tersebut untuk menyampaikan hasil evaluasi Smart City tahap I, serta untuk persiapan evaluasi akhir Smart City (tahap II) yang akan dilaksanakan pada tanggal 13 November 2024.
Dirinya mengatakan dalam rapat tersebut dibahas mengenai tata cara survei, pengisian kuesioner, serta penentuan responden yang dipilih untuk survei.
"Jadi sambil menunggu jadwal evaluasi Smart City Kota Kediri, kami diminta untuk mengisi kuesioner yang batas akhir pengisian tanggal 22 Oktober 2024. Itu merupakan kewajiban yang harus dilakukan untuk mengisi formulir evaluasi Smart City dari Kementerian Kominfo," kata dia.
Ia menambahkan, Pemkot Kediri juga telah melaksanakan sejumlah tahapan terkait proses evaluasi tahap II program Kota Pintar, seperti mengikuti kegiatan sosialisasi pengisian kuesioner secara daring.
Dalam pengisian kuesioner ini berdasarkan enam quick win yang akan diperoleh 300 responden. Masing-masing responden bisa mengisi tiga program. Adapun responden yang terpilih merupakan pengguna quick win Smart City.
Pihaknya berharap melalui kegiatan rapat ini para peserta dapat memahami tata cara survei beserta pengisian angket dengan baik, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengisian.
"Harapan kami semoga pengisian formulir evaluasi selesai tepat waktu dan berjalan dengan lancar, serta mendapatkan hasil yang melampaui ekspektasi," kata Apip.*