Setelah menerima apresiasi "Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2023" dari FJN, RHP mengatakan FJN sebagai perkumpulan jurnalis berbasis nahdliyin mempunyai peran strategis untuk meng-endorse atau mengorbitkan para Gus agar lebih dikenal publik, sehingga keilmuan mereka bisa lebih tersebar ke masyarakat luas.
"Saat ini anak muda perlu rujukan tokoh agama untuk pedoman hidup mereka. Saya kira sosok para Gus yang ada di Jawa Timur bisa menjadi inspirasi generasi muda, baik figur maupun keilmuannya," kata kader muda NU yang akrab disapa Ucok itu dalam keterangannya di Surabaya, Jumat.
Baca juga: Wasekjen PBNU minta penegak hukum tidak ragu selidiki aliran donasi ACT
Menurut dia, saat ini masih minim Gus maupun dai muda NU yang populer, sedangkan generasi milenial adalah generasi gadget yang mencari informasi ataupun rujukan melalui media daring dan media sosial, sehingga ruang ini harus diisi oleh konten para kiai muda atau Gus.
"Di sinilah peran jurnalis nahdliyin untuk mengisi ruang dunia maya dan media sosial dengan konten yang meng-endorse para kiai muda NU," kata eksponen aktivis '98 yang pernah menjadi Panitia Nasional Satu Abad NU di Sidoarjo, Jawa Timur pada 2023 itu.
RHP menjelaskan Jawa Timur adalah "kiblat" Nahdlatul Ulama (NU), karena NU tidak hanya lahir di Jawa Timur, tapi tumbuh subur dan sangat kental di provinsi paling timur Pulau Jawa tersebut.
Pesantren besar dan berpengaruh juga banyak tersebar di Jawa Timur. Eksistensi pesantren itu bisa terjaga karena sanad keilmuan serta peran pengasuh pondok, di antaranya para Gus.
"Cukup FJN fokus menulis 20 Gus asal Jawa Timur saja. Saya yakin akan muncul Gus Iqdam dan Gus Baha baru ke permukaan. Mereka ini nantinya bisa menjadi idola dan rujukan generasi milenial," katanya.