Surabaya (ANTARA) - Dewan Pertimbangan Kadin Jatim mengingatkan Dewan Pengurus Kadin Jatim untuk menjadikan persoalan mengenai tantangan perpajakan bagi pengusaha untuk masuk dalam program kepengurusan Kadin lima tahun ke depan.
“Saat ini masalah paling krusial yang dihadapi oleh pengusaha adalah perpajakan,” kata Ketua Dewan Pertimbangan Erlangga Satriagung di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
Erlangga menyatakan bahwa saat ini masalah paling krusial yang dihadapi oleh pengusaha adalah perpajakan lantaran pemerintah dalam APBN 2024 menargetkan pemasukan dari sektor pajak sebesar 68 sampai 70 persen.
Baca juga: ANTARA dan Kadin Jatim kolaborasi pengembangan SDM hingga TI
Menurutnya, hal tersebut menunjukkan sektor pajak akan menjadi ujung tombak utama pemasukan keuangan negara dan ini berarti para pengusaha menjadi sumber utama perolehan keuangan pemerintah.
Di sisi lain, Erlangga menuturkan rata-rata pengusaha tidak mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai perpajakan dan bahkan sangat banyak di antara pengusaha yang awam terhadap perpajakan.
Ia menjelaskan banyak pengusaha yang sudah bekerja keras selama setahun penuh namun di akhir tahun terkena tagihan pajak yang jumlahnya mengagetkan sehingga hasil kerja setahun habis karena pajak.
“Rata-rata pengusaha tidak paham perpajakan dan hanya menggantungkan nasib kepada konsultan pajak. Di sini lah peran penting Kadin untuk melakukan sosialisasi dan konsultasi," ujar Erlangga.
Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto pun sepakat bahwa masalah perpajakan harus menjadi prioritas program Kadin ke depan.
Dalam waktu dekat Kadin Jatim akan menyelenggarakan Musyawarah Provinsi (Muprov) 2024 untuk memilih kepengurusan baru periode 2025-2030.
Dewan Pertimbangan ingatkan Kadin Jatim perpajakan tantangan pengusaha
Kamis, 5 September 2024 12:39 WIB