Bojonegoro - Camat Tambakrejo, Bojonegoro, Jatim, D. Lukito mengatakan, gejolak warga atas kegiatan eksplorasi atau pengeboran lapangan sumur Tiung Biru (TBR) yang dilakukan Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Cepu, di wilayahnya, tergolong minim. "Gejolak tetap ada, tapi tergolong minim, karena warga terlibat dalam proyek itu, juga tuntutan warga yang meminta jalan di wilayahnya diperbaiki, juga direalisasikan, " katanya, Senin. Ia menjelaskan, eksplorasi lapangan TBR, di Desa Kali Sumber, di Kecamatan Tambakrejo, yang berjalan sejak 2010, sudah merambah tiga lapangan. Dalam eksplorasi yang sudah berjalan itu, warga yang terlibat dalam kegiatan itu, sedikitnya sekitar 70 orang, baik warga lokal atau warga luar, seperti dari Kecamatan Purwosari. Mereka, lanjutnya, bekerja di berbagai bidang, di kegiatan eksplorasi itu, mulai tenaga keamanan, "flag man", tenaga, juga sebagai tenaga kerja yang lainnya."Sejauh ini, pengeboran sudah di lakukan di tiga lokasi titik sumur, semuanya di Desa Kali Sumber, " katanya, mengungkapkan. Disebutkan, di lapangan TBR A dan B, lokasinya, berada di kawasan hutan milik Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Padangan, luasnya masing-masing berkisar 2.500 meter persegi/sumur, ditambah akses jalan ke lokasi lapangan dengan luas 2.500 meter persegi. Sedangkan di lapangan TBR C, berada di atas tanah milik masyarakat, yang dibebaskan, dengan luas yang hampir sama dengan lapanan TBR A dan B. "Saya tidak tahu persis hasil pengeboran lapangan TBR di tiga titik itu, termasuk prospek dan kapan berproduksi, " katanya. Namun, katanya, hasil uji kandungan yang dilakukan dalam pengeboran TBR B, potensinya berupa gas dan sekarang Pertamina EP Cepu, sedang melakukan uji kandungan potensi dari hasil pengeboran di TBR C. "Uji kandungan potensi pengeboran di TBR C, baru dilakukan sepakan yang lalu, " katanya, menambahkan. Sementara itu, dari keterangan yang diperoleh, pengeboran yang dilakukan Pertamina EP di TBR di Kecamatan Tambakrejo, di wilayah barat Bojonegoro itu, potensi minyaknya diperkirakan 1.300 barel/hari. Angka itu tergolong kecil, dibandingkan produksi sumur minyak Sukowati, apalagi dengan sumur minyak Blok Cepu di Ngasem yang bisa mencapai 165 ribu barel/hari.
Berita Terkait
Camat - Polusi Debu Penyebab Tingginya Ispa di Blok Cepu
2 Oktober 2012 14:11
Tetes Pertama Minyak Blok Cepu Mei 2014
8 September 2012 13:56
Wartawan Jatim dan Jateng Ikuti Loka Karya Migas
8 September 2012 11:12
Ratusan Truk Proyek Bojonegoro Langgar Batas Muatan
15 Juni 2012 16:44
Pertamina EP Lakukan Pengeboran Tiung Biru C
11 Juni 2012 09:30
BP Migas : Kontraktor Wajib Lakukan Sosialisasi Migas
1 Juni 2012 09:57
BP Migas: Potensi Gas Di Indonesia Lumayan Besar
31 Mei 2012 21:49
DPRD Bojonegoro Usulkan Tinjau Ulang "PI" Migas
30 April 2012 19:05
