Surabaya (ANTARA) - Ketua Umum PP Muslimat NU mengundang Pemegang Utama Mutawalli Masjid dan Maqam Sultanul Aulia Al Sheikh Abdul Qadir Al-Jailani yaitu Assyeikh Assayyid Afeefuddin Al-Jailani dalam Kajian Akhlak & Sholawat di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, pekan ini.
"Tentu ini sebuah kesempatan istimewa bahkan ada banyak masyarakat yang datang dari luar daerah, khusus untuk mendengarkan kajian dari beliau. Insya Allah Kajian Akhlak bersama Syekh Afeefuddin ini akan dilakukan setiap dua bulan sekali secara hybrid," ujarnya.
Sosok Syekh Afeefuddin adalah sosok yang begitu kuat di Baghdad yang membawahi Maktabah Alqodiriyah dan juga lembaga pendidikan yang ada di kawasan Makbaroh dan masjid Syekh Abdul Qadir Jailani.
"Mudah-mudahan beliau bisa terus hadir bersama kita untuk menyampaikan ajaran akhlak sebagaimana semangat yang beliau selalu gaungkan yaitu my morality my religion, my religion my morality yaitu Agamaku akhlakku, akhlakku agamaku," ujar Khofifah.
Lebih lanjut kajian perdana kali ini dikatakan Khofifah cukup istimewa karena digelar sehari sebelum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 kemerdekaan Indonesia. Diharapkan kajian ini ikut serta membangun dan menguatkan karakter dan moral bangsa Indonesia.
"Yang namanya iman memang bisa bertambah dan berkurang. Maka dari itu betapa penting sebuah siraman rohani, siraman spiritual terus dilakukan untuk menguatkan dan menambah keimanan kita semua. Semoga majelis ini menjadi majelis yang dirahmati Allah sehingga kita mendapatkan ilmu yang barokah,” kata Khofifah.
Syekh Afeefuddin membuka ceramahnya dengan menjelaskan terkait pentingnya sebuah akhlak bagi seorang manusia dan juga bagi kehidupan di dunia. Bahkan ditegaskan Syekh Afeefuddin, inti dari Islam sendiri juga adalah tentang akhlak.
"Tema akhlak adalah tema umat Islam. Karena intisari dari Islam adalah akhlak. Oleh sebab itu Allah tidak memberikan sifat pada Rasulullah dengan ungkapan dia adalah ahli puasa dan ahli ibadah. Melainkan Allah memberikan padanya Rasulullah adalah ahli sifat ahli akhlaq yang baik," ucapnya.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa kalau dalam masalah ibadah adalah hubungan manusia dengan Allah. Namun dalam muamalah adalah hubungan manusia dengan hak orang lain. Allah memberikan pahala disana agar manusia bersikap baik pada manusia yang lain.
Selain itu, manusia harus memiliki akhlak yang baik untuk kemudian diterapkan dalam hubungan dengan manusia yang lain. Oleh sebab itu dikatakan dalam Islam adalah anjuran untuk beramal saleh, yang mana beramal saleh pada orang lain itu yang menciptakan kemanusiaan di dunia.