AL Madina-Ciputra Bentuk Kurikulum Pencetak Wirausaha "Cilik"
Kamis, 26 Januari 2012 20:47 WIB
Surabaya - Yayasan Al Madina menggandeng Universitas Ciputra Surabaya menyusun kurikulum pencetak wirausaha "cilik".
Ketua Yayasan Al Madina Surabaya, Syarif Thayib, mengungkapkan, program kurikulum tersebut akan diberlakukannya di Kota Pahlawan setelah hari ini menandatangani nota kesepahaman "KidsPreneur Yatim se-Jawa Timur" antara Al Madina dengan Universitas Ciputra Surabaya.
"Kurikulum itu sengaja didesain khusus bagi siswa-siswi SMP yang berpredikat yatim. Dengan harapan, setelah mereka mengikuti program tersebut selama 18 bulan maka dapat menjadi perintis lahirnya 'KidsPreneur'," katanya, ditemui dalam "KidsPreneur Yatim se-Jawa Timur" antara Al Madina dengan Universitas Ciputra Surabaya, di Surabaya, Kamis.
Ia optimistis, kurikulum tersebut merupakan program pertama di Indonesia seiring sasarannya adalah membina para anak yatim terutama di Jatim.
"Upaya ini dilakukan dengan melaksanakan seleksi khusus terhadap sejumlah anak yatim dari 300an panti asuhan di Jatim," katanya.
Dari banyaknya anak yatim yang mendaftar, rinci dia, pada gelombang pertama akan dipilih 20 orang terbaik. Lalu, mereka secara gratis mengikuti Program "KidsPreneur" yang rencananya dilaksanakan di Yayasan Al Madina di Jalan Bratang Binangun Surabaya.
"Di sana, 20 orang anak berbakat tersebut akan dicari dan diasah minat maupun bakat bisnisnya oleh tentor yang didatangkan Universitas Ciputra Surabaya," katanya.
Mengenai sejumlah materi yang diajarkan, tambah dia, di antaranya di sektor bisnis kerajinan, makanan-minuman, dan jasa "event organizer/EO".
"Mekanismenya, setiap pekan mereka diberi penugasan dan praktek langsung misalnya berdagang atau mengadakan acara di sekolah," katanya.
Ia optimistis, hal tersebut dapat melatih mental dan meningkatkan bakat bisnis tiap anak didik sehingga pada masa mendatang mereka siap menghadapi segala tantangan di dunia usaha.
"Upaya itu sekaligus memotivasi seluruh panti asuhan di Jatim supaya memiliki program pemberdayaan bagi anak yatim yang diasuhnya selama ini," katanya.
Ke depan, lanjut dia, bagi peserta didik yang memiliki prestasi khusus dan berbeda dibandingkan rekannya bakal memperoleh penghargaan khusus.
"Mereka yang berprestasi mendapat poin yang akumulasinya dapat ditukarkan dengan nominal uang sebagai modal usaha ketika lulus kelak," katanya.(*)