Dinas Pengairan Bojonegoro Keruk Endapan Saluran Drainase
Rabu, 25 Januari 2012 16:41 WIB
Bojonegoro - Jajaran Dinas Pengairan Bojonegoro, Jatim, Rabu, melakukan pengerukan endapan di saluran drainase utama di Desa Ledokwetan dan Kelurahan Banjarjo, Kecamatan Kota, untuk memperlancar pembuangan air hujan di wilayah perkotaan ke Bengawan Solo.
"Pengerukan sedimen dengan peralatan "backhoe" di saluran drainase ini, membutuhkan waktu lama. Sebab, sepanjang saluran drainase yang ada tertutup sedimen cukup tebal, sehingga pengerukan sedimen harus bertahap, " kata Kepala Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro, Mujayin, Rabu.
Ia menjelaskan, sedimen berupa lumpur dan sampah di dua saluran drainase utama tersebut selama ini menjadi penyebab terjadinya genangan banjir di wilayah perkotaan. Hanya satu saluran drainase utama di Kelurahan Karangpacar, yang bisa berfungsi dengan normal mengalirkan air hujan ke Bengawan Solo.
Akibatnya, setiap kali turun hujan dengan intensitas tinggi, di sejumlah wilayah perkotaan di Bojonegoro, selalu muncul genangan banjir lokal. Baik genangan banjir di sejumlah jalan protokol, seperti Jalan Teuku Umar, Panglima Sudirman, Patimura maupun pemukiman warga.
Genangan banjir yang terjadi dengan ketinggaian bisa mencapai 0,50 cm di jalan raya tersebut, baru bisa surut dalam waktu cukup lama, sehingga menimbulkan keluhan warga di wilayah perkotaan. "Kami selalu mendapatkan protes warga, setiap terjadi genangan banjir di wilayah perkotaan, " katanya, mengungkapkan.
Ia mengharapkan, warga di sepanjang saluran drainase utama di tiga lokasi itu, menghindari membuang sampah ke saluran drainase yang bisa mengakibatkan meningkatnya sedimen.
"Setiap hujan turun, di sepanjang saluran drainase utama selalu penuh dengan sampah, " katanya, mengungkapkan.
Dihubungi terpisah, Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Muchtarom, menjelaskan, di dalam pedoman kesiapsiagaan menghadapi banjir Bengawan Solo, pintu di tiga lokasi saluran drainase utama harus ditutup ketika air Bengawan Solo. mencapai 12,5 meter.
Alasannya, lanjutnya, dengan ketinggian air 12,5 meter, air Bengawan Solo akan masuk ke wilayah perkotaan, melalui tiga pintu saluran drainase itu. Termasuk pintu saluran drainase utama lainnya di Desa Semanding, Kecamatan Kapas, yang mengalirkan air hujan dari wilayah selatan Kota Bojonegoro.
"Kalau Bengawan Solo terjadi banjir, di wilayah perkotaan juga terjadi genangan banjir, pembuangan air di wilayah perkotaan ke Bengawan Solo, dengan memanfaatkan pompa air, " katanya menjelaskan. (*)