Surabaya (ANTARA) - Sebanyak delapan atlet dan dua pelatih tim arung jeram Jawa Timur bertolak menuju ke Aceh, untuk melakukan adaptasi venue atau lokasi pertandingan di Sungai Alas, Aceh Tenggara menjelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara.
Ketua Umum Pengprov Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Jawa Timur Johanes Koento mengatakan adaptasi merupakan hal penting bagi atlet sebelum berlaga di PON.
"Tidak hanya Jatim, daerah lain saya rasa juga banyak yang belum mengetahui kondisi venue. Jadi tidak perlu takut," katanya di Surabaya, Kamis.
Koento juga merasa optimistis bisa memenuhi target yang dicanangkan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur, yakni meraih dua medali emas.
Selain hasil dari Kejurnas bulan lalu, lanjutnya, hasil tes fisik atlet juga memuaskan selama menjalani pemusatan latihan sebelum berangkat ke Aceh.
"Jatim akan turun di empat nomor, kami optimis bisa meraih hasil maksimal. Di Kejurnas terakhir Jatim dapat dua emas, dan di nomor putra hanya selisih 0,1 detik dari tuan rumah DKI, artinya peluang di PON tetap terbuka, " ucap Koento yang turut mengantarkan tim arung jeram Jatim ke Bandara Juanda, Kamis pagi.
Koento menambahkan, untuk hasil tes fisik atlet arung jeram yang dilakukan oleh KONI Jatim menunjukkan progres memuaskan karena nilainya di atas rata-rata, salah satunya tes VO2max.
"Fisik menjadi modal penting di olahraga ini. Saya pesan kepada para atlet untuk menjaga Kesehatan selama di sana. Jangan mengkonsumsi makanan yang aneh-aneh, ikut instruksi pelatih. Jangan minum es banyak-banyak di sana cuaca cukup panas, " ujarnya saat memberi pesan kepada atlet sebelum bertolak ke Aceh.
Sebagai Informasi, cabang olahraga arung jeram baru pertama kali dipertandingkan secara resmi di ajang PON, yang akan berlangsung pada 13 hingga 20 September 2024.
Total ada 16 medali emas yang akan diperebutkan di multievent olahraga terbesar di Indonesia itu.
Tim Arung jeram Jatim bertolak ke Aceh adaptasi venue PON XXI
Kamis, 15 Agustus 2024 9:27 WIB
daerah lain saya rasa juga banyak yang belum mengetahui kondisi venue