Kab Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur menyalurkan bantuan modal usaha ekonomi produktif kuat ke 45 kelompok usaha bersama (KUBE) se-Kabupaten Madiun dengan total anggaran puluhan juta Rupiah melalui dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) tahun 2024.
"Masing-masing kelompok usaha menerima bantuan Rp3 juta. Tiap kecamatan ada ada tiga kelompok usaha di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun," ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin, Dinsos Kabupaten Madiun, Karon Suprapto di Madiun, Rabu.
Menurut dia, jumlah penerima bantuan modal pada tahun ini lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun lalu.
"Tahun ini seluruhnya ada 450 penerima manfaat yang tersebar di 15 Kecamatan dengan setiap kecamatan ada 3 kelompok, satu kelompok 10 orang. Sedangkan tahun lalu hanya 150 penerima manfaat," kata Karon.
Ia menjelaskan terdapat sejumlah syarat KUBE bisa mendapatkan bantuan modal usaha tersebut. Di antaranya, sudah masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), kemudian punya embrio usaha, serta betul-betul membutuhkan modal sehingga berusaha untuk meningkatkan bisnisnya.
"Syarat penting lainnya adalah mau dan mampu berusaha untuk mengembangkan usaha atau bisnisnya," kata dia.
Harapannya, bantuan modal tersebut dimanfaatkan semaksimal mungkin sesuai kegiatan yang diajukan dalam proposal. Adapun untuk penyalurannya, Pemkab Madiun bekerja sama dengan PT Pos Indonesia yang kantornya terdapat di masing-masing kecamatan.
Karon menyatakan sejauh ini tidak ada kendala dalam proses penyaluran yang dilakukan serentak di 15 kecamatan tersebut.
"Untuk memudahkan pengawasan, tiap kelompok telah mendapatkan pendamping yang telah mendampingi sejak proses proposal, sosialisasi, pemantapan, hingga penyaluran. Untuk penyaluran, kita kerja sama dengan kantor pos," katanya.
Ia menambahkan, bahwa bantuan modal usaha melalui KUBE tersebut merupakan bagian dari komitmen Pemkab Madiun dalam membangkitkan perekonomian di wilayahnya, sehingga dapat mendorong penerima manfaat menjadi lebih produktif dan konsisten dalam menjalankan usahanya.
"Selain penghasilan yang meningkat, ke depan diharapkan para penerima bantuan bisa mandiri secara ekonomi, dan tidak tergantung pada bansos," katanya.