Kota Kediri (ANTARA) - Pabrik Gula Pesantren Baru, Kota Kediri, Jawa Timur, menargetkan produksi gula pada musim giling 2024 mencapai 62.642 ton.
General Manager PG Pesantren Baru Djarot Rudi Wardoyo mengemukakan target 2024 untuk giling tebu adalah 826.646 ton dan mendapatkan gula 62.642 ton.
"Sampai hari ini sudah tercapai di atas 50 persen. Kami mohon doa restu semoga semua target ini tercapai dan berkah," kata Djarot di Kediri, Jatim, Senin.
Ia optimistis target produksi tersebut bisa terealisasi. Bahan baku pembuatan gula yakni tebu juga masih melimpah. Hingga kini, panen juga masih terus berlangsung.
Baca juga: Realisasi giling PG Ngadirejo Kediri sudah 50 persen dari target
Djarot menambahkan untuk gula pasir ritel ada yang kemasan 1 kilogram yakni gula kristal putih kualitas premium. Hal itu untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Sebelumnya, Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Dwi Suntoro, yang didampingi Direktur Operasional PT SGN Dodik Ristiawan, meninjau operasional pabrik PG Pesantren Baru.
Menurut Djarot, kunjungan tersebut untuk melakukan monitoring dan evaluasi giling tahun 2024, serta melihat produksi gula ritel kemasan 1 kilogram dengan merek NusaKita.
Ia menambahkan rombongan juga melihat secara langsung stok gula yang berada di gudang sekaligus melihat proses produksi gula kualitas premium di pabrik.
Menurut dia, kebijakan membuat kemasan gula premium 1 kilogram sebagai bagian dari program perusahaan untuk menembus daya saing di pasar.
"Dengan kunjungan tersebut menambah motivasi PG Pesantren Baru dalam mencapai target yang sudah dicanangkan," kata dia.
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan juga terus menyosialisasikan terkait tata kelola tebu rakyat sebagai salah satu upaya penguatan bahan baku menuju swasembada gula nasional pada 2030, mulai dari hulu hingga hilir.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah dikutip dari laman Kementan ditjenbun.pertanian.go.id menjelaskan pentingnya kebijakan pengembangan tebu rakyat sebagai upaya peningkatan produksi gula tebu.
Dijelaskan, saat ini kebutuhan gula konsumsi tahun 2024 sebesar 2,93 juta ton dengan proyeksi produksi gula nasional pada 2024 adalah sebesar 2,38 juta ton, sehingga perlu tambahan produksi 662 ribu ton yang harus dipenuhi.
Direktorat Jenderal Perkebunan saat ini telah melakukan upaya-upaya perbaikan tata kelola tebu rakyat mulai hulu sampai hilir, seperti pengelolaan benih, pupuk, pengairan, pemeliharaan, mekanisasi, hingga penyediaan permodalan yang aman dan mudah.
Selain itu, penguatan kelembagaan petani dilakukan agar petani lebih berdaya saing dan memiliki kekuatan tawar kepada pabrik gula maupun pedagang gula.
"Dengan kebijakan pengembangan tebu rakyat ini, kami berharap swasembada gula nasional dapat terwujud sebagaimana tertuang dalam Perpres No 40 Tahun 2023 mengenai percepatan swasembada gula nasional dan penyediaan bioetanol sebagai bahan bakar nabati (biofuel)," kata Andi Nur.