50 Polisi Amankan Imlek di Kediri
Minggu, 22 Januari 2012 15:33 WIB
Kediri - Kepolisian Resor Kediri Kota menurunkan sedikitnya 50 petugas untuk mengamankan kegiatan tahun baru Imlek 2563 di Klenteng Tjoe Hwie Kiong, Jalan Yos Sudarso, Kota Kediri.
"Petugas kami siagakan sejak sore hari dan berjaga sampai dua hari di lokasi tersebut sampai acara selesai. Ada sekitar 50 petugas yang kami turunkan," kata Wakil Kepala Polres Kediri Kota, Kompol Nurhadi di Kediri, Minggu.
Ia mengatakan, sedang mempertimbangkan menutup jalur di jalan tersebut, untuk acara peringatan malam tahun baru bagi masyarakat Tionghoa yang beragama Konghucu tersebut.
"Untuk penutupan nanti melihat situasi. Lokasi itu juga jalur satu arah ke arah Surabaya, jadi memang melihat keramaian nanti malam," ucapnya.
Sementara itu, persiapan untuk malam tahun baru di klenteng sudah dipersiapkan sejumlah acara. Lokasi kelenteng juga sudah dihias dengan sejumlah aksesori untuk kegiatan itu.
Pintono, salah seorang panitia di acara itu mengatakan untuk kegiatan malam tahun baru, dilakukan dua kali acara sembahyang di dalam klenteng, yaitu pukul 19.30 WIB dan menjelang tengah malam, sekitar pukul 24.00 WIB.
Kegiatan nantin juga berlanjut pada tanggal 28 Januari yang dihadiri oleh sejumlah muspida Kota Kediri dan tamu undangan lain.
Untuk kegiatan pada malam tahun baru, Minggu malam ini, ia mengatakan menampilkan berbagai macam atraksi dari barongsai dan liong yang akan ditampilkan di panggung di dalam keleteng.
"Ada empat barongsai dan dua liong nantinya untuk memeriahkan acara tersebut. Ini adalah kesenian yang memang khas dan memang ditampilkan setiap kali ada acara, termasuk pergantian tahun," katanya mengungkapkan.
Selain atraksi di dalam kelenteng, pihaknya juga akan meminta anak-anak asuhnya, yaitu di bagian kesenian barongsai untuk atraksi di sejumlah pusat perbelanjaan wilayah Kota Kediri.
"Mereka atraksi di sana, mengambil angpau. Ini nantinya juga mereka juga keliling di pusat perbelanjaan tersebut," ucap Pintono.
Ia mengatakan, dalam acara nanti malam akan dihadiri sekitar 300 orang. Kegiatan ini bukan hanya khusus untuk warga Tionghoa, namun dibuka untuk umum. Panitia juga akan menggelar pesta kembang api, agar lebih meriah.