Jember, Jawa Timur (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember menyiagakan sebanyak 108 petugas jaga perlintasan langsung (JPL) ekstra untuk menekan angka kecelakaan di perlintasan sebidang saat liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
"Sebagai upaya memitigasi risiko kecelakaan di perlintasan sebidang, kami menerjunkan petugas tambahan dalam jumlah signifikan," kata Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9, Cahyo Widiantoro di Jember, Minggu.
Menurutnya sebanyak 108 petugas JPL ekstra disiagakan untuk mengamankan perjalanan kereta api untuk memastikan keselamatan selama masa angkutan Natal dan tahun baru.
Petugas JPL ekstra tersebut disebar di wilayah Jember sebanyak 54 orang, Banyuwangi sebanyak 22 orang, Probolinggo sebanyak 16 orang, Lumajang 8 orang dan wilayah Pasuruan 8 orang.
"Selain petugas JPL ekstra, kami juga menyiagakan Petugas Penilik Jalan (PPJ) ekstra dan penjaga daerah rawan yang sifatnya kondisional, menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi cuaca di lapangan," ujarnya.
KAI Daop Jember juga sudah melakukan inspeksi lintas secara menyeluruh dengan menggunakan lori dresin dan pihak manajemen menyisir jalur rel untuk memastikan keandalan prasarana maupun kesiapan operasional dalam menghadapi peningkatan volume penumpang.
"Inspeksi langsung oleh manajemen itu bertujuan melihat kondisi riil di lapangan. Fokusnya tidak hanya pada kondisi fisik rel dan jembatan, tetapi juga kesiapan mental dan pemahaman prosedur para petugas," katanya.
Dalam kegiatan cek lintas menggunakan dresin tersebut, manajemen menyisir berbagai titik krusial guna memastikan standar keselamatan terpenuhi. Perhatian khusus diarahkan pada titik-titik yang dinilai memiliki tingkat kerawanan tinggi.
"Kami melakukan pemetaan ketat, khususnya di jalur pegunungan Gumitir dan area terowongan. Mengingat kontur geografis wilayah Daop 9 yang unik, keandalan prasarana di lokasi itu menjadi prioritas utama kami," ujarnya.
Selain aspek teknis, KAI Daop 9 juga melakukan penyegaran (refreshment) standar operasional prosedur (SOP) kepada seluruh SDM operasional, mulai dari ASP (Awak Sarana Perkeretaapian) hingga petugas stasiun agar memiliki kesigapan tinggi dan satu pemahaman dalam melayani penumpang maupun menghadapi situasi darurat.
Tidak hanya berfokus pada keselamatan perjalanan kereta, aspek pelayanan kesehatan dan keselamatan penumpang di stasiun juga mendapat perhatian serius.
Daop 9 Jember juga meningkatkan standar fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
"Kami memastikan seluruh pos kesehatan dan perlengkapan P3K di stasiun dalam kondisi lengkap. Pengecekan mencakup ketersediaan obat-obatan, tabung oksigen, hingga alat pacu jantung otomatis atau Automated External Defibrillator (AED)," katanya.
Melalui persiapan matang dari sisi infrastruktur, SDM, hingga fasilitas medis, KAI Daop 9 Jember siap menghadirkan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan selamat bagi masyarakat.
