DPRD-Pemkot Surabaya Sepakati Gaji GTT Rp1 Juta
Jumat, 20 Januari 2012 8:32 WIB
Surabaya - Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama Tim Anggaran Pemkot Surabaya menyepakati gaji untuk guru tidak tetap (GTT) tahun 2012 sebesar Rp1 juta.
Anggota Banggar DPRD Surabaya, Fatkhur Rohman, Jumat, mengatakan, keputusan ini sudah disepakati dalam Rapat Banggar bersama Tim Anggaran Pemkot Surabaya pada Kamis (19/1).
"Kebijakan ini berlaku untuk 1.790 guru GTT yang mengajar di SDN," kata Fatkhur yang juga anggota Komisi D.
Sebelumnya, Komisi D mengusulkan agar subsidi Pemkot Surabaya untuk GTT yang selama ini hanya Rp150 ribu bisa dinaikkan sampai Rp760 ribu per bulannya.
Salah satu pertimbangannya adalah kelayakan biaya hidup di Surabaya dan dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan kinerja para guru.
"Kita sudah berusaha menaikkan subsidi sampai Rp760 ribu per bulan untuk mereka, namun setelah pembahasan bersama Tim Anggaran Pemkot disepakati bahwa subsidi pemkot hanya bisa Rp350 ribu atau bertambah Rp200 ribu per bulannya," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Dengan tambahan subsidi sebesar Rp200 ribu per bulan, maka gaji yang akan diterima guru dalam sebulan minimal sekitar Rp1 juta dengan rincian subsidi dari Pemprov Jatim sebesar Rp150 ribu, subsidi Pemkot Surabaya sebesar Rp350 ribu, gaji dari sekolah minimal Rp200 ribu (tergantung jam mengajar) dan dari APBN sebesar Rp300 ribu.
"Walaupun sudah bertambah Rp200 ribu dari tahun sebelumnya, gaji mereka tetap saja di bawah UMK (upah minimum kota) Surabaya yang saat ini mencapai nilai Rp1.254.000," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap ke depan pemerintah kota bisa menambah lagi sehingga menembus batas minimal UMK.
"Paling tidak di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2012 nanti kita perjuangkan lagi," tambah Fatkur.
Untuk menjamin kualitas kerja GTT sebagai harapan dari tambahan subsidi tersebut, DPRD Surabaya dalam hal ini Komisi D akan melakukan evaluasi secara berkala.
"Kami berkomitmen akan mengawal kinerja mereka dengan melakukan hearing (dengar pendapat) setiap triwulanan dengan Dinas Pendidikan dan juga melakukan sidak ke beberapa sekolah di Surabaya untuk memastikan bahwa subsidi ini memang berdampak positif," ujarnya.