Surabaya (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menerima pengajuan pembukaan tempat pemungutan suara lokasi khusus (TPS Loksus) di tiga lokasi untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Komisioner Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya KPU Kota Surabaya Naafilah Astri Swarist di Surabaya, Selasa, mengatakan tiga TPS Loksus itu meliputi, Lindungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih, Griya Wreda Jambangan, dan Panti Lansia Santo Yosef di Sambikerep.
"Kami sudah menerima pengajuan untuk TPS Loksusnya, masing-masing tempat itu satu TPS," kata Naafilah.
Ketentuan penyediaan TPS Loksus mengacu pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 7 Tahun 2024 tentang Penyusunan Daftar Pemilih Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Pada Pasal 57 ayat 3 dijelaskan bahwa pemilih yang didaftarkan dalam daftar pemilih di lokasi khusus merupakan pemilih dengan KTP-el berada di dalam satu kabupaten/kota dan/atau 1 provinsi.
Kemudian, pada Pasal 57 ayat 5 dijelaskan bahwa lokasi khusus yang dimaksudkan meliputi rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan, relokasi bencana, daerah konflik atau lokasi lainnya dengan kriteria terdapat pemilih yang pada hari pemungutan suara tidak dapat menggunakan hak pilihnya sesuai dengan alamat di KTP-el.
Kemudian, pemilih tersebut terkonsentrasi di suatu tempat dan jumlah pemilih paling sedikit satu TPS.
Naafilah menjelaskan jumlah TPS Loksus yang diajukan untuk Pilkada 2024 lebih sedikit ketimbang masa pemilihan umum (pemilu) pada 14 Februari 2024.
"Ada prasyarat jumlah pemilihnya, kemudian penanggung jawab, dan fasilitas yang disediakan. Data pemilih minimal 100 orang," ucap dia.
Diketahui, pada pemilihan sebelumnya ada enam TPS Loksus yang dibuka, yakni Liponsos Keputih, Griya Wreda Jambangan, Panti Santo Yosef, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan masing-masing satu TPS, dan dua lainnya di Asrama Mahasiswa Nusantara di Kelurahan Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo.
"Berkurang tiga karena ranahnya pilkada dan cakupannya Jawa Timur. Asrama Mahasiswa Nusantara tidak mengajukan, termasuk ITS," ujarnya.
Selain itu, dia menyebut bahwa pada pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit) sudah rampung 100 persen.
Sebanyak 7.907 petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) telah melaksanakan coklit terhadap 2.251.018 data pemilih dengan total 3.960 TPS.
"Ada penurunan TPS karena 2020 pandemi jumlah pemilih perTPS paling banyak 500 tapi yang tahun ini 600 pemilih," katanya.
Peningkatan jumlah pemilih berdampak pada jumlah TPS yang dibuka di Kota Surabaya.
"Karena pandemi di Pilkada 2020 tidak ada loksus. Jadi untuk tahun ini TPS berkurang tetapi yang memilih di satu TPS ditingkatkan," ucap dia.
Untuk diketahui, pelaksanaan Pilkada 2024 diselenggarakan secara serentak pada 27 November 2024.