Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Peternakan menurunkan tim khusus untuk mengantisipasi merebaknya flu burung. "Di Jatim sudah ada tim yang mengantisipasi dan mencegah flu burung agar tidak sampai merebak luas, yakni tim lokal pengendalian yang dinamai 'Local Disease Control Cetre' (LDCC)," ujar Kepala Dinas Peternakan Jatim, Suparwoko Adisumarto di Surabaya, Jumat. Pihaknya berharap penyakit yang saat ini merebak di Jakarta dan beberapa kota lain tersebut, tidak sampai merebak. Apalagi Pemprov Jatim mencanangkan 2019 sebagai tahun bebas flu burung. "Target 2019 sudah tidak ada lagi penyebaran virus H5N1 di Jatim. Sehingga kami harus benar-benar mengintensifkan tim agar virus tidak sampai meluas," tutur dia. Suparwoko menjelaskan, tim LDCC dibentuk di 38 kabupaten/kota yang jumlahnya sekitar 250 orag. Mereka diterjunkan ke lapangan berkewajiban memantau dan mengawasi segala bentuk peternakan unggas. Selanjutnya, tim ini bertanggung jawab dan melaporkan temuannya terhadap tim yang dinamai "Participatory Disease Surveillance and Response" (PDSR) atau penyakit pengawasan dan respon partisipatif. Bahkan melalui tim ini pihaknya menyiapkan tiga juta dosis vaksin dan 3.500 liter disinvektan untuk setiap kabupaten/kota. Secara umum, pada awal 2012 ini belum ditemukan satu pun kasus yang diduga flu burung di wilayahnya. Dinas Peternakan Jatim juga mengaku tidak panik dan khawatir dengan maraknya penyebaran virus ini. "Di Jatim sudah ada antisipasi sejak dulu. Jadi kami tidak sampai kebakaran jenggot dengan ditemukannya kembali virus H5N1. Namun kami tetap waspada dan tetap serius menanganinya," tukas Suparwoko. Dinas Peternakan mencatat, pada 2011 terjadi 53 kasus ditemukannya positif flu burung dengan total sebanyak 17.139 ekor unggas yang mati di Jatim. Pihaknya mengimbau kepada semua masyarakat, khususnya pemilik ternak maupun pemelihara unggas agar tetap memperhatikan dan membersihkan kandangnya. Tidak hanya itu saja, penyemprotan disinvektan dan vaksin juga harus terus dilakukan. "Kepada masyarakat, jika menemukan adanya unggas mati mendadak dalam jumlah massal, segera laporkan ke Dinas Peternakan setempat, atau paling tidak ke petugas kecamatan. Setelah itu akan dilakukan pengecekan tentang dugaan virus flu burung," paparnya.(*)
Berita Terkait
Dewas ANTARA harap kinerja Biro Jatim terus tumbuh
17 Desember 2025 19:30
Konjen RRT-ANTARA Jatim masifkan penyebaran informasi positif dua negara
16 Desember 2025 19:45
DPR nilai pemberitaan ANTARA masih menjadi tolok ukur
16 Desember 2025 19:02
Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim: ANTARA miliki karakter yang berbeda
16 Desember 2025 18:16
Kadis Kominfo Jatim apresiasi peran ANTARA jaga kualitas informasi
16 Desember 2025 17:02
Wagub Jatim: ANTARA berkontribusi cerdaskan masyarakat
16 Desember 2025 15:35
Kepala Biro ANTARA Jatim perkuat soliditas tingkatkan kinerja songsong 2026
15 Desember 2025 20:23
88 Tahun ANTARA dan saksi sejarah heroisme di Jatim
12 Desember 2025 19:22
