Surabaya (ANTARA) - Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri menyebut sebaiknya media daring Vietnam bisa memberikan porsi yang sama terkait permainan anak asuhnya yang minim gol saat melawan Kamboja, meski memenangkan laga tersebut dalam ajang Piala AFF U-19 atau ASEAN U-19 Boys Championship.
"Myanmar juga bisa nahan dia (Vietnam) kan. Harusnya mengomentari (negara) sendiri dulu sebelum mengomentari (negara) orang lain," kata Coach Indra dalam keterangannya di Surabaya, Selasa.
Bahkan, pelatih asal Sumatera Barat itu menyebut, tim sekelas Argentina juga pernah kesulitan menciptakan banyak gol saat melawan Timnas Indonesia pada Juni tahun lalu.
"Argentina (saja pernah) kesulitan membobol gawang Indonesia di Gelora Bung Karno (GBK). Ya, dia (Vietnam) mungkin belum mencoba berhadapan (tim) yang seperti itu," ucapnya.
Sebelumnya, media daring Vietnam, thethao247, memberitakan terkait susahnya tuan rumah Indonesia yang kesulitan mencetak gol banyak saat melawan Kamboja.
"Indonesia U-19 dinilai jauh lebih tinggi dibandingkan Kamboja dan banyak pihak mengira kemenangan besar akan diraih tim tuan rumah," tulis thethao247, pada Sabtu (20/7).
Media tersebut menilai, Indonesia kesulitan mengatasi permainan Kamboja yang mengandalkan usaha keras dengan menahan serangan tuan rumah dari segala sisi.
"Kamboja U-19 bertahan dengan usaha keras dan ilmu pengetahuan. Mereka memblok seluruh serangan lawan, mulai dari sayap silang dan sundulan hingga koordinasi di lini tengah," tulisnya.
Namun, media daring olahraga tersebut juga mengapresiasi Indonesia yang bisa memanfaatkan celah kelemahan fisik para penggawa Angkor Warriors itu.
"Namun kelemahan fisik Kamboja U19 terungkap di penghujung pertandingan. U19 Indonesia memperhatikan hal ini dan meningkatkan tekanan. Strategi mereka berhasil ketika mampu mencetak gol pembuka pada menit ke-70," tulis media Vietnam itu.
Disebut minim gol saat lawan Kamboja, Indra Sjafri: Media Vietnam perlu beritakan porsi seimbang
Selasa, 23 Juli 2024 12:32 WIB
Harusnya mengomentari (negara) sendiri dulu sebelum mengomentari (negara) orang lain