Jember (ANTARA) - Seribuan mahasiswa Universitas Jember (Unej) menyatakan kesiapan untuk membangun desa melalui program kuliah kerja nyata (KKN) yang tersebar di empat kabupaten yakni Bondowoso, Lumajang, Situbondo dan Banyuwangi.
Rektor Unej Iwan Taruna melepas 2.888 orang mahasiswa KKN Unej Membangun Desa Periode II semester genap tahun ajaran 2023/2024 di lapangan kampus setempat, Rabu.
"Saya berpesan agar peserta penerjunan KKN periode ini untuk senantiasa bersinergi, bekerja sama, dan saling bergotong royong agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal dan pekerjaan menjadi lebih ringan," katanya Rektor Iwan Taruna saat memberikan sambutan di lapangan Kampus Unej.
Menurutnya kegiatan itu merupakan sebuah panggilan untuk bergabung dan berkontribusi nyata dalam membangun dan mengabdi kepada masyarakat, sehingga diharapkan dalam kegiatan nanti mahasiswa bisa bersinergi, bekerja sama, dan saling gotong royong.
"Jadikan kegiatan KKN sebagai tempat belajar, tempat mendengarkan, dan juga tempat untuk menginspirasi. Jangan menjadikan kegiatan KKN hanya sebagai penggugur aktivitas akademik saja, melainkan manfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa mahasiswa bisa mengaplikasikan berbagai ilmu yang telah diterima di perkuliahan dan juga bisa belajar beberapa kegiatan yang tidak dipelajari di perkuliahan karena softskill yang justru nanti dibutuhkan saat bekerja atau saat terjun di masyarakat.
Sementara Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unej Yuli Witono mengatakan seluruh mahasiswa peserta KKN terdiri dari 995 mahasiswa dan 1.893 mahasiswi yang dibimbing oleh 100 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) tersebar di empat kabupaten yakni Kabupaten Lumajang, Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi.
Secara rinci terdapat 1.104 peserta melaksanakan KKN di Bondowoso berada di 19 desa tersebar di 17 kecamatan, kemudian sebanyak 665 peserta di Situbondo yang tersebar 58 desa di 12 kecamatan, kemudian 906 peserta di Lumajang berada di 77 desa yang tersebar 14 kecamatan, dan 213 peserta di Banyuwangi yang tersebar di 18 desa di 3 kecamatan.
"Mahasiswa sebelum terjun KKN telah mendapatkan materi pembekalan dengan paradigma yang baru, sehingga diharapkan cepat beradaptasi, berorientasi, dan mempelajari berbagai potensi sumber daya pedesaan dan dapat mengimplementasikan program-program prioritasnya," katanya.
Peserta KKN Unej Membangun Desa Periode II telah mendapatkan perlindungan asuransi kecelakaan kerja selama KKN dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Jember, sehingga semua peserta mendapatkan perlindungan dari resiko atau situasi tertentu yang disebabkan oleh kecelakaan selama KKN.
Rangkaian acara diakhiri dengan simbolis penyematan atribut kepada perwakilan mahasiswa, sekaligus penyerahan sertifikat asuransi dari BPJS Ketenagakerjaan Jember oleh Rektor Unej dan ditutup dengan pelepasan merpati sebagai lambang mahasiswa dilepas untuk beradaptasi dan melakukan pengabdian kepada masyarakat.