Surabaya (ANTARA) - Direktur Utama (Dirut) PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) Didik Prasetiyono membagikan tips bagaimana memupuk kepemimpinan yang adaptif dari ruang kelas ke ruang rapat kepada mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
"Kepemimpinan tidak hanya tentang posisi atau jabatan, tetapi juga tentang bagaimana kita beradaptasi dengan perubahan dan mempengaruhi orang lain secara positif," kata Didik saat acara The Grand Leader Summit bertema "Transitioning from Academic Excellence to Business Leadership" dalam keterangan tertulis di Surabaya, Senin.
Menurut Didik, selain pendidikan formal, pengalaman praktis sangat penting. Untuk itu, ia mendorong para peserta untuk mencari kesempatan magang, proyek-proyek nyata, dan partisipasi dalam organisasi mahasiswa.
"Pengalaman praktis memberikan wawasan tentang dunia kerja yang sebenarnya dan membantu kita mengaplikasikan teori yang telah dipelajari. Memimpin sebuah tim, bahkan dalam proyek kecil, dapat memberikan pengalaman berharga dalam mengelola orang dan sumber daya," ujarnya.
Bagi alumnus Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) ini keterampilan kepemimpinan adalah hal yang perlu dikembangkan secara terus-menerus. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk selalu mencari peluang untuk memimpin, baik dalam proyek kecil maupun besar.
Tak hanya itu, lanjutnya, jaringan juga salah satu aspek penting dalam membangun karir. Ia menyarankan para peserta untuk aktif dalam berbagai acara dan komunitas profesional.
"Jaringan yang kuat dapat membuka banyak peluang karir dan memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk berkembang. Jangan takut untuk memulai percakapan dan membangun hubungan yang bermakna," katanya.
Di era yang terus berkembang pesat dan berubah setiap saat ini, Didik juga menekankan pentingnya pembelajaran berkelanjutan.
"Jangan pernah berhenti belajar. Ikuti kursus, baca buku, dan tetap update dengan perkembangan terbaru di industri dan dunia kerja Anda. Pembelajaran berkelanjutan adalah kunci untuk tetap relevan dan kompetitif," tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang juga Ketua Ikatan Alumni (IKA) ITS Eri Cahyadi menyampaikan, tonggak tertinggi pembangunan bangsa saat ini dipegang oleh pemuda.
Adanya upaya penyiapan pemuda sebagai pemimpin, menurut Eri, merupakan langkah yang seharusnya menjadi konsentrasi semua pihak, termasuk perguruan tinggi.
"ITS dalam hal ini memegang peranan penting yang seyogyanya dapat berkontribusi dalam akselerasi lahirnya agen muda terbaik," ujarnya.
Eri juga menyebut perlu adanya kolaborasi yang terjalin antara ITS sebagai institusi pendidikan dengan pemerintah maupun industri untuk dapat mewujudkan mimpi tersebut.
Dia mengatakan pembangunan sumber daya yang berawal dari kolaborasi riset maupun integrasi teknologi, akan membantu mengasah kemampuan pemecahan masalah maupun kepemimpinan mahasiswa.
"Sehingga bisa disimpulkan pentingnya peran kampus dalam hal ini," ucapnya.