Gelar donor darah, Dirut SIER sebut industri miliki tanggung jawab sosial

Surabaya (ANTARA) - Direktur Utama PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Didik Prasetiyono, menyatakan bahwa sektor industri tidak hanya sebatas melakukan kegiatan bisnis semata, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial salah satunya melalui kegiatan donor darah.

"Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi bagian dari komitmen kami dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Setiap kantong darah yang disumbangkan adalah bukti kepedulian dan harapan bagi mereka yang membutuhkan," ujar Didik, melalui keterangan yang diterima di Surabaya, Rabu.

Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya, dalam acara yang juga merupakan bagian dari peringatan HUT ke-51 perusahaan, mengumpulkan 120 kantong darah dari para pendonor yang terdiri dari karyawan, tenant kawasan industri, masyarakat sekitar, serta paguyuban pensiunan SIER.

Didik menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan ini.

"Donor darah ini menunjukkan bahwa semangat kebersamaan di SIER bukan hanya slogan, tetapi benar-benar diterapkan dalam keseharian. Kami ingin terus menumbuhkan kesadaran bahwa industri juga harus berkontribusi dalam aspek sosial," katanya.

Lebih lanjut, Didik menegaskan bahwa prinsip ESG yang diterapkan SIER bukan sekadar kepatuhan terhadap regulasi, tetapi wujud kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat.

Menurutnya, keberlanjutan industri tidak hanya diukur dari sisi ekonomi, tetapi juga dari dampaknya bagi kehidupan sosial.

Selain donor darah, rangkaian peringatan HUT ke-51 SIER juga mencakup berbagai kegiatan sosial dan lingkungan, termasuk penghijauan kawasan industri, santunan bagi anak yatim, serta forum dialog inovasi industri hijau.

"Kami ingin perayaan HUT ini menjadi momentum untuk merefleksikan kembali peran industri dalam menciptakan manfaat yang lebih luas. SIER berkomitmen untuk terus tumbuh bersama masyarakat, membangun ekosistem industri yang inklusif, berkelanjutan, dan penuh kepedulian," tutur Didik.