Surabaya (ANTARA) - Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur Ahmad Riyadh menilai dibuatnya Silabus Sepak Bola Jatim bertujuan untuk memberikan pemahaman dan cara yang sama dalam membina pesepakbola muda serta sebagai pedoman bagi para pelatih.
"Jadi kalau pemain lokalnya bagus, tidak perlu ambil pemain dari luar. Saat ini memang masih perlu pemain dari luar supaya bisa transformasi ilmu, termasuk pelatih dari luar," kata Riyadh dalam Konferensi Pelatih Se-Jawa Timur di Balai Budaya Surabaya, Kamis.
Namun, lanjutnya, kalau pemain lokal kompetensinya sudah bagus dan bisa bersaing dengan pesepakbola luar maka anak-anak bangsa ini bisa bersaing.
"Tapi kalau dari lokal sendiri sudah bagus, maka bisa bersaing," ucapnya.
Riyadh menjelaskan, memang keadaan saat ini tidak bisa dilawan, sehingga perlu diimbangi dengan meningkatkan kompetensi para pesepakbola dan pelatih lokal.
"Gol dari silabus ini untuk kemajuan sepak bola Indonesia yang bermartabat di tingkat internasional," tuturnya.
Riyadh berharap dengan adanya Silabus Sepak Bola Jatim tersebut para pelatih di Jawa Timur bisa mempunyai pegangan dan acuan dalam melatih para pesepakbola di Jatim
"Setidaknya silabus ini adalah terobosan program dari Asprov PSSI Jatim, agar para pelatih saat melatih punya pedoman dan tidak kemana-mana," kata Riyadh.
Selain itu, pihaknya juga menyatakan bahwa pembuatan silabus tersebut merupakan pertama kalinya yang dibuat oleh Asprov di Indonesia.
"Setidaknya Jawa Timur mendahului di antara Asprov lainnya," kata Riyadh.
Riyadh menambahkan, tujuan lain konferensi tersebut juga untuk membentuk Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) di Jawa Timur.
"Kegiatan ini adalah amanah dari statuta, Asprov Jawa Timur harus membentuk dan ini Insya Allah yang pertama di Indonesia. APSSI Jatim nantinya juga punya suara dalam kongres PSSI," ujarnya.
Dari hasil kegiatan yang digelar Asprov Jatim untuk pemilihan Ketua APSSI Jatim, Fakhri Husaini terpilih secara aklamasi dalam konferensi yang dihadiri oleh sekitar 450 orang pelatih se-Jawa Timur.
Bahkan, sejumlah pelatih yang memiliki lisensi A Pro seperti Widodo Cahyono Putro, Uston Nawawi, Joko Susilo, Muhammad Zein Al Hadad dan Hanafing juga mendukung pria yang juga menjabat sebagai Direktur Akademi Deltras Sidoarjo.