Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan memanggil PT Telkom Divre V Jatim selaku pihak yang melakukan pengadaan modem senilai Rp9,6 miliar untuk RT/RW se-Surabaya guna dimintai klarifikasi terkait tidak tercapainya program tersebut. "Kami sudah mendengar pemasangan modem untuk koneksi internet di RT dan RW tidak sesuai dengan target. Namun kami belum mendengar langsung dari PT Telkom, sehingga kami berencana untuk memanggilnya dalam waktu dekat guna dilakukan klarifikasi," kata Kepala Bagian Bina Program Pemkot Surabaya Agus Sonhaji, di Surabaya, Selasa. Namun demikian, lanjut dia, dengan tidak tercapainya target pemasangan modem tersebut tidak membuat program Surabaya "Cyber City", tidak lantas berhenti. Program tersebut akan terus dilanjutkan pada tahun 2012 yang rencanakan diprioritaskan pada RT dan RW yang belum terkoneksi "internet". "Kami akan melakukan lelang lagi pada tahun 2012 untuk mengerjakan pemasangan modem di RT dan RW yang belum terpasang pada tahun 2011. Soal besarannya, kami tidak ingat karena masih dalam pembahasan," cetusnya. Disinggung apakah nanti PT Telkom masih diperbolehkan dalam lelang pemasangan modem tersebut, Agus menyatakan belum bisa menjawab secara pasti. Pasalnya, pihaknya harus melakukan konsolidasi internal untuk memutuskan PT Telkom masih bisa ikut lelang atau tidak. Untuk diketahui PT Telkom Divre V Jatim selaku pemenang lelang pengadaan modem untuk RT dan RW se-Surabaya dengan nilai Rp6, 9 miliar. Sesuai dengan kontrak kerja yang ada, PT Telkom Divre V Jatim memiliki kewajiban memasang modem RT/RW dengan 10.688 titik. Namun dalam realisasinya, perusahaan telekomunikasi ini hanya mampu memasang 6.000 titik hingga batas waktu yang ditetapkan yaitu September lalu. Sedangkan sisanya belum terpasang hingga kini. Humas Forum RT dan RW Kota Surabaya Wahyu Hermawan menyatakan berdasarkan laporan dari beberapa RT dan RW yang masuk, ternyata masih ada yang belum terpasang modem untuk koneksi "internet". Tentu saja, pihaknya berharap pemasangan akses 'internet' tersebut terus dilakukan. "Untuk di kampung saya di kawasan Ngagel sudah terpaksa koneksi internet. Namun sekarang ini muncul rumor bahwa pada tahun 2012 nanti, masyarakat harus membayar 'internet' mengingat Desember 2011 program 'internet' gratis ini sudah berakhir. Tentunya membuat mereka bingung jika nantinya mereka harus membayar sendiri untuk langganan 'internet'," cetusnya. Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya Sachiroel Alim, mengatakan, seharusnya pihak PT Telkom selaku bekerja secara professional yaitu menyiapkan modem di RT dan RW. "Selain itu juga selain dipasang modem, juga disediakan komputer untuk RT dan RW. Ini akan percuma jika alat pendukungnya saja masih belum beres," katanya.
Berita Terkait

Belajar jurnalistik, mahasiswa UPN Veteran kunjungi LKBN ANTARA Jatim
10 Juli 2025 16:15

ANTARA Jatim kurban tiga ekor kambing di momen Idul Adha 1446 H
6 Juni 2025 14:42

ANTARA Biro Jatim dukung pencarian bakat penyiar muda di Surabaya
27 Maret 2025 17:38

LKBN ANTARA Jatim gelar buka puasa dan berbagi dengan anak yatim
22 Maret 2025 20:36

Konjen Tiongkok di Surabaya pererat kerja sama dengan LKBN ANTARA
18 Maret 2025 09:23

Dinkes Jatim sebut program MBG bukan sekadar atasi gizi buruk dan stunting
27 Februari 2025 18:01

Foto terbaik Januari 2025
31 Januari 2025 15:22

Pemprov Jatim gandeng LPA berikan pelatihan fotografi hingga pembuatan rilis
22 Januari 2025 17:44