Baghdad (ANTARA) - Muhibah Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa ke Baghdad, Irak, salah satunya menggelar hataman manakib Syekh Abdul Qadir Jailani.
Hataman manakib yang berlangsung pada Rabu (29/5) malam itu dipimpin oleh Mauluana Assayyid Assyech Afeefuddin Al Jailani yang merupakan cicit Syekh Abdul Qadir Al Jailani.
Syekh Abdul Qadir Al Jailani dikenal sebagai salah satu Wali Allah.
Khofifah menjelaskan Wali Allah merupakan hamba-hamba yang saleh.
"Tentunya dekat dengan Allah. Dipilih pula oleh Allah SWT. Sebab mereka adalah hamba-hamba pilihan Allah, maka sudah sewajarnya kita cintai," katanya.
Banyak sejarah hidup para wali yang telah dibukukan, salah satunya adalah manakib Syekh Abdul Qadir al-Jaelani.
Menurut Khofifah, salah satu hal yang bisa menambah rasa kecintaan kepada para Wali Allah adalah dengan membaca manakibnya atau sejarah hidupnya.
Dengan membaca manakibnya, umat Islam bisa mengetahui kesalehan dan kebaikannya. Bahkan diharapkan bisa meneladaninya.
“Dari sini dapat kita pahami bahwa membaca manakib Syekh Abdul Qadir Al Jailani itu sangat baik. Apalagi beliau juga menyandang gelar sebagai Sulthanul Awliya`atau pemimpin para wali,” ucap Khofifah.
Gubernur Jawa Timur periode 2019 - 2024 itu menandaskan warga NU di Indonesia aktif mengikuti toriqoh, pengajian dalam majelis manakiban dan juga tahlilan.
"Semua itu dilakukan sebagai upaya untuk semakin dekat kepada Allah dan bermunajat dalam kebaikan," katanya.