Produsen Jajanan Madumongso di Madiun "Banjir" Pesanan
Sabtu, 24 Desember 2011 14:17 WIB
Madiun - Produsen jajanan khas Kota Madiun, Jawa Timur, madumongso, "banjir" pesanan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2012.
ANTARA di Madiun Sabtu, melaporkan, industri rumah tangga pembuat madumongso "Wahyu Tumurun" di Jalan Timbangan, Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun misalnya, permintaan produksinya meningkat 100 persen.
Produksi jajanan dari tape ketan hitam ini meningkat dari biasanya 100 kilogram, kini mencapai 200 kilogram per hari.
Pemilik usaha pembuatan madumongso Wahyu Tumurun, Ny. Soejadi, mengatakan, peningkatan pesanan dari konsumen ini terjadi sejak dua pekan terakhir menjelang Hari Raya Natal dan diperkirakan keadaan ini akan bertahan hingga Tahun Baru 2012.
Jajanan khas Kota Madiun ini banyak diminati oleh para pendatang, sehingga masyarakat umum banyak yang memesan ataupun membeli di sejumlah pusat oleh-oleh untuk sanak saudara yang datang dari luar kota saat Natal dan tahun baru.
"Pesanan madumongso ini datang dari warga umum dan beberapa pengurus gereja untuk hidangan perayaan Natal. Selain itu, juga pesanan dari berbagai pusat perbelanjaan makanan khas Madiun untuk kemudian dijual kembali," kata dia.
Untuk harga, pihaknya mematok Rp3.500 per ons yang telah dikemas secara rapi dengan plastik dan kertas warna-warni yang daat menarik perhatian pembeli.
Rasanya yang nikmat dan harganya yang murah, membuat makanan yang terbuat dari paduan tape ketan hitam, gula Jawa, dan santan ini, banyak diminati.
Untuk memenuhi pesanan konsumen, Soejadi terpaksa menambah pekerja untuk dipekerjakan secara lepas. Omzet penjualannya pun meningkat hingga 100 persen lebih dibanding hari biasa.
"Selain untuk memenuhi pasar di Kota Madiun sendiri, ada juga pesanan dari kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Puncak pesanan biasanya terjadi saat hari raya keagaamaan, seperti Natal dan Idul Fitri," tambahnya.
Sementara, Pemerintah Kota Madiun menilai, keberadaan jajanan khas madumongso sangat penting untuk dijadikan ikon kota. Hal ini sama pentingnya dengan sambal pecel yang telah dikenal lebih dahulu.
Untuk lebih mengenalkan jajanan madumongso, Pemkot Madiun akan menggelar pemecahan rekor MURI, Madumongso Terpanjang, pada akhir tahun ini.
"Tujuannya untuk mendongkrak penjualan jajanan madumongso serta memajukan industri kecil menengah (IKM) produsen madumongso yang ada," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Madiun Edi Hermayanto. (*)