Kota Madiun (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun memberi pelatihan para peternak setempat untuk membuat pupuk organik dari limbah kotoran atau residu ternak di sekitar lingkungan rumah.
Sub Koordinator Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Madiun Margaretha Dian di Madiun, Jumat, mengatakan selain mengurangi ketergantungan dari pupuk kimia, pelatihan pupuk dari residu ternak tersebut juga untuk mengurangi polusi udara akibat bau tak sedap.
"Peserta pelatihan adalah para peternak sapi dan kambing. Tujuannya adalah minimal residu yang dihasilkan ternak tidak mengganggu lingkungan dan bisa memiliki nilai tambah," ujarnya.
Pelatihan yang digelar selama beberapa hari tersebut diikuti 180 peserta yang dibagi dalam tiga kelompok pelatihan.
Untuk tenaga latih, DKPP Kota Madiun bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu.
Narasumber dari Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Catur Puryanto mengatakan untuk membuat pupuk organik dari limbah ternak caranya sederhana.
"Cukup mudah untuk membuat pupuk dari residu ternak karena modal utamanya ya limbah itu sendiri," katanya.
Hal yang diperlukan untuk membuat pupuk organik dari residu ternak, yakni kotoran ternak, baik sapi maupun kambing, 70 persen, arang sekam 10 persen, kapur pertanian 2-3 persen ditambahkan serbuk gergaji 10 persen dan aktivator bakteri pengurai.
"Selain bisa digunakan sebagai pupuk, kotoran ternak tersebut juga bisa dimanfaatkan sebagai gas alami," tuturnya.
Melalui pelatihan itu, pihaknya berharap, membantu peternak dalam mengurai permasalahan limbah ternak dan menambah nilai pada limbah itu.