Lumajang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur menggelar pelatihan bagi para pelaku usaha kopi di kabupaten setempat, agar dapat meningkatkan kapasitas produksi kopi dan memperluas akses pasar.
"Kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis untuk peningkatan kapasitas produksi kopi telah sukses diselenggarakan selama 3 hari berturut-turut," kata Kepala Bidang UMKM dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Diskoperindag) Kabupaten Lumajang Andri Aprian di kabupaten setempat, Kamis.
Menurutnya, materi pelatihan mencakup prosedur dan persyaratan makanan minuman sesuai dengan ketentuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan narasumber dari Litbang Agrowisata Kota Batu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lumajang, dan Disperindag Provinsi Jawa Timur.
"Kami yakin bahwa para pelaku usaha kopi yang mengikuti kegiatan itu akan memperoleh banyak manfaat. Terutama mengingat kondisi pasar kopi saat ini yang mengalami kenaikan harga signifikan akibat keterbatasan stok yang tidak sebanding dengan kebutuhan," ujarnya lagi.
Ia mengatakan bahwa harga kopi saat ini mencapai tingkat yang cukup tinggi, terutama dipengaruhi oleh faktor musiman karena harga 1 kilogram kopi bisa mencapai Rp90 ribu.
"Kami berharap bahwa kondisi pasar kopi akan segera membaik dengan adanya musim panen kopi yang segera tiba," katanya.
Dengan peningkatan kapasitas produksi dan mutu kopi yang dihasilkan melalui pelatihan itu diharapkan UMKM di sektor kopi dapat bersaing lebih baik di pasar domestik maupun internasional, serta meningkatkan kesejahteraan para petani kopi lokal.
Sebanyak 20 orang yang berasal dari daerah penghasil kopi di Kabupaten Lumajang, seperti di Kecamatan Senduro, Pasrujmbe, Gucialit, Pronojiwo, Klakah, dan Lumajang mengikuti pelatihan tersebut.
"Mereka diberikan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk meningkatkan kualitas produksi kopi serta memperluas akses pasar," ujarnya.