Surabaya (ANTARA) -
Potensi bisnis industri internet terutama bagi penyedia jasa internet (Internet Service Provider/ISP) terus diperluas dengan membidik segmen ritel.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif di dampingi Ketua Wilayah APJII Jawa Timur, Ayom Rahwana mengemukakan potensi bisnis industri internet tersebut seiring makin banyaknya produk konten yang masuk dan dinikmati masyarakat.
"Untuk menikmati konten, tingkat kebutuhan untuk bisa mengakses internet juga semakin tinggi. Tidak berhenti di situ saja, kualitas kecepatan akses internet juga menjadi kebutuhan masyarakat," katanya di sela Halal bi Halal APJII Jawa Timur tahun ini mengangkat tema “Dengan Patuh, Kita Selamatkan Tata Kelola Industri Internet”, Selasa.
Ia mengatakan di 2024 ini APJII menargetkan kecepatan akses internet bisa ditingkatkan dengan bandwith di 35 hingga 50 mbps. Selama ini, kecepatan akses internet yang ditetapkan Menkominfo dengan bandwith tidak boleh di bawah 100 mbps sedangkan APJII sendiri selama ini di angka 125 mbps.
"Jadi kalau selama ini target APJII kecepatan akses internet 125 mbps, harapannya di 2024, bisa ditambah 35 hingga 50 mbps. Tidak hanya soal peningkatan kecepatan akses saja, tapi juga kualitasnya juga harus ditingkatkan," katanya.
Arif melihat pertumbuhan jumlah ISP selama dua tahun terakhir ini lebih dari dua kali lipat. Dan lebih 70 ISP baru lahirnya di Jawa Timur. Angka ini diakuinya paling besar dibanding provinsi lainnya.
Saat ini jumlah ISP sekitar 120, yang mana dua tahun lalu tidak sampai 60 ISP. Dari sisi penetrasi internet di Indonesia untuk 2024 mencapai 79,5 persen atau naik sebesar 1,31 persen dari 2023 yang jumlah penetrasinya sebesar 78,1 persen.
"Untuk target peningkatan penetrasi internet ke depan bisa kisaran 3 persen," ujarnya.
Selain kegiatan halal bi halal, pada kesempatan yang sama, Ketua APJII Muhammad Arif meresmikan kantor baru Sekretariat APJII Jawa Timur di soft house Trilium Apartement.
"Kantor sekretariat lama sudah tidak cukup untuk aktivitas yang kian padat. Selain itu, kami perlu tempat yang proper untuk Data Center IIX Jatim. Di kantor baru bisa difungsikan pula sebagai tempat pertemuan anggota," kata Ketua Wilayah APJII Jawa Timur Ayom Rahwana.