Surabaya (ANTARA) - Panitia Khusus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (Pansus LKPj) Wali Kota Surabaya Tahun 2023 mengapresiasi kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) karena capaian investasi melebihi target.
Capaian investasi dari DPMPTSP di tahun 2023 sebesar Rp37,57 triliun dengan target awal yang ditentukan adalah Rp37 triliun.
"Investasi di Surabaya terus bertumbuh, capaian ini sebuah angka yang luar biasa," kata Anggota Pansus LKPj Wali Kota Surabaya Tahun 2023 Imam Syafi'i di Gedung DPRD Kota Surabaya, Kamis.
Anggota DPRD Kota Surabaya ini menyebut realisasi target investasi tersebut dipengaruhi oleh ketepatan pemetaan wilayah dan peran aktif DPMPTSP menyosialisasikan potensi yang dimiliki oleh Kota Surabaya.
Langkah itu dinilainya tepat untuk menarik para investor asing maupun dalam negeri menanamkan modalnya di wilayah setempat.
"Orang berinvestasi berpikir sirkulasi uangnya, karena investasi itu dihitung semua terkait potensi, prospek, dan profit," ucap dia.
Capaian Rp37,57 triliun di 2023 menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu lima tahun. Pada 2018 investasi mencapai Rp 4,74 triliun, 2019 sebesar Rp 19,22 triliun, 2020 sebesar Rp 22,15 triliun, 2021 sebesar Rp 29,22 triliun, dan 2022 sebesar Rp 35,21 triliun.
Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) 2023, investasi di Surabaya didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) non-UMK yang mencapai Rp20,28 triliun, PMDN UMK Rp14,32 triliun, dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp2,97 triliun.
Realisasi investasi PMDN non-UMK terbesar berasal dari sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran dengan nilai Rp5,3 triliun atau 26,14 persen.
Selanjutnya sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi yang nilainya mencapai Rp2,97 triliun atau 14,64 persen dan perhotelan serta restoran Rp 2,12 triliun atau 10,42 persen.
Kemudian untuk PMDN UMK dari sektor perdagangan dan reparasi mencapai Rp 5,3 triliun, jasa lainnya mencapai Rp 3,98 triliun, dan konstruksi mencapai Rp 1,94 triliun.
Sedangkan bidang usaha PMA, seperti transportasi, gudang, dan telekomunikasi menyumbang Rp1,31 triliun.
Kedua ada perdagangan dan reparasi sebesar Rp658 miliar serta hotel dan restoran sebesar Rp335 miliar.
Sementara, Kepala DPMPTSP Kota Surabaya M Afghani Wardhana menyatakan kinerja investasi untuk tahun 2024 terus dimaksimalkan, seusai arahan Wali Kota Eri Cahyadi.
"Kami terus mempromosikan potensi yang ada di Surabaya," kata dia.
Beberapa investor pun disebutnya saat ini sudah melakukan penanaman modal. Sektornya adalah kesehatan dan pendidikan.
"Pendirian beberapa rumah sakit sama universitas, ada yang kemarin dari Australia, Belgia, dan lain-lain. Jadi pasar untuk perguruan tinggi sangat terbuka," ucapnya.