Sebanyak 20 calon komisioner KPU Kabupaten Ponorogo menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Brawijaya Surabaya.
"Tes kesehatan ini dilakukan serentak bersamaan dengan peserta seleksi komisioner KPU daerah lain se-Jatim," kata Ketua Panitia Seleksi (Pansel) 6 Jawa Timur M. Syarif Toyib di Ponorogo, Rabu.
"Tes kesehatan ini dilakukan serentak bersamaan dengan peserta seleksi komisioner KPU daerah lain se-Jatim," kata Ketua Panitia Seleksi (Pansel) 6 Jawa Timur M. Syarif Toyib di Ponorogo, Rabu.
Dia menjelaskan, seleksi kesehatan itu dijadwalkan berlangsung selama empat hari, yakni mulai Selasa (16/4) hingga Jumat (19/4), di bawah pengawasan tim dokter dan tenaga ahli kesehatan dari TNI AD.
Menurut Syarif, nantinya hasil dari tes kesehatan tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yakni direkomendasikan, dipertimbangkan, dan tidak direkomendasikan.
Bagi yang masuk kategori tidak direkomendasikan secara otomatis gugur, sedangkan dua kategori lainnya masih berpotensi melanjutkan ke tes wawancara.
"Tidak direkomendasikan berarti langsung gugur, dipertimbangkan masih bisa maju ke berikutnya atas rekom tim seleksi, yang direkomendasikan ya lolos," katanya.
Usai menjalani tes kesehatan, para peserta yang lolos selanjutnya akan menjalani tes wawancara dengan tim pansel.
Wawancara yang dilaksanakan tanggal 20-24 April mendatang tersebut berisi tentang kepemiluan dan rekam jejaknya dalam pengalaman kepemiluan, ditambah dengan tanggapan masyarakat.
"Wawancara dengan timsel, materi seputar kemampuan calon komisioner bagaimana mengusai kepemiluan. Selama ini rekam jejaknya bagaimana, mungkin ada tanggapan dari masyarakat," katanya.
Menurut informasi, lima inkamben komisioner KPU Ponorogo mengikuti tahapan seleksi keanggotaan untuk pengurusan periode 2024-2029.
Namun dari lima yang mendaftar kembali dan lolos seleksi administrasi, satu peserta di antaranya dinyatakan gugur pada tahap seleksi psikotest.