Surabaya (ANTARA) - Universitas Airlangga (Unair) gandeng Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Seminar Moderasi Beragama dengan menghadirkan Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin di kampus setempat, Rabu.
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengatakan seminar tersebut mengusung tema “Penguatan Moderasi Beragama bagi Civitas Akademika di Perguruan Tinggi”.
Prof Nasih menegaskan bahwa setiap agama harus menjadi media untuk mencapai tujuan yang mengutamakan keadilan.
"Agama harus kita jadikan media untuk mencapai tujuan yang mulia, kuncinya adalah bagaimana kita mendorong keadilan. Sebab semua punya hak," tuturnya.
Menurutnya, sebagai umat sudah sepatutnya untuk bertindak adil kepada siapapun tanpa memandang latar belakang ataupun agamanya.
"Kita harus bertindak adil dengan siapapun, dengan teman, adik, keluarga kita, siapapun itu. Bahkan dengan orang yang berbeda agama dengan kita," tambahnya.
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI Suyitno juga memberikan pernyataan terkait kampus sebagai entitas yang tidak bisa terdoktrin. Sebaliknya, kampus adalah wadah keragaman beragama.
"Kampus adalah entitas yang tidak bisa terdoktrin, kita harus menyediakan ruang diskusi terkait cara moderasi beragama," ujarnya.
Suyitno melanjutkan kampus adalah tonggak utama dalam proses moderasi beragama dan universalisme agama dengan cara memanusiakan manusia. Sebab, itulah hal yang paling hakiki.
"Menurut kami, yang paling hakiki dari moderasi beragama dan universalisme agama adalah memanusiakan manusia, dan kampus merupakan tonggak utama," katanya.