Surabaya (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) sejak "merger" atau penggabungan dari PT Pelindo I, II, III dan IV pada 1 Oktober 2021 hingga kini masih fokus melakukan standardisasi pelayanan di tiap pelabuhan demi meningkatkan produktivitas.
Begitu pula yang terus dilakukan oleh Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) yang menangani sebanyak 32 terminal se- Indonesia.
"Sebanyak 32 terminal petikemas yang kami kelola semula memiliki majority level yang berbeda-beda," kata Direktur Utama (Dirut) SPTP Muhammad Adji kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Menurutnya progres setelah selama dua tahun lebih dilakukan standarisasi, yang meliputi fasilitas, peralatan, cara kerja, hingga sistemisasi dan lain sebagainya, sebagian terminal telah masuk dalam kategori level pelayanan advance.
Namun lebih dari 50 persen terminal petikemas di bawah pengelolaan SPTP masih sedang ditata level pelayanannya agar menjadi standar.
Di antaranya masih dilakukan "planning" atau perencanaan dan kontrol terhadap kapal-kapal yang akan sandar untuk melakukan bongkar muat petikemas di tiap pelabuhan tersebut.
Dirut Muhammad Adji mengungkapkan performa terminal petikemas perbedaannya cukup signifikan antara yang dioperasikan berbasis planning and control dengan yang langsung mengeksekusi bongkar muat ketika kapal sandar.
"Ketika kita mengoperasikan terminal, kalau ada kapal datang jangan langsung diberi tindakan. Harus di-planning dulu bahkan sebelum kontainer itu dari luar datang," tuturnya.
Dirut Adji meyakini planning merupakan 50 persen dari keberhasilan.
"Ketika planning sudah jadi, baru nanti istilahnya real time dari perencanaan itu kita kendalikan," ucapnya.
Dirut Adji menyatakan sesegera mungkin SPTP mengupayakan sebanyak 32 terminal petikemas di bawah pengelolaannya memiliki level of service yang standar.
Saat ini, meski standarisasi masih belum 100 persen, SPTP menyebut telah terjadi peningkatan kinerja sejak merger.
Tercatat pencapaian kinerja arus petikemas, dari arus domestik dan internasional, sejak 2022 hingga 2024 naik 2,63 persen.
Perinciannya sepanjang tahun 2022 sebanyak 11.234.988 Teus. Kemudian sepanjang tahun 2023 sebanyak 11.530.239 Teus. Sementara di tahun 2024, hingga penghujung bulan Maret, sudah mencapai 12.105.122 Teus. Totalnya SPTP telah memberi kontribusi kepada negara sebesar Rp1,51 triliun.