Surabaya (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) melalui Pelindo Marine Service berupaya menggenjot penerapan standarisasi sistem pelayanan bidang kepelabuhanan, di antaranya penundaan kapal dan operasional kapal pandu.
Direktur Utama Pelindo Marines Warsilan mengatakan sejauh ini integrasi pelayanan diterapkan di 46 area pelabuhan seluruh Indonesia menunjukkan catatan positif.
"Jumlah layanan penundaan kapal pada Januari hingga Agustus 2023 tercatat mencapai 2,2 juta groston kali jam. Capaian tersebut melonjak dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 1,4 juta groston kali jam atau melonjak 158 persen year on year," kata Warsilan melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Jumat.
Kemudian, layanan operasional kapal pandu telah berjalan hingga 315 gerakan kapal untuk periode yang sama atau meningkat dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sejumlah 245 gerakan kapal.
"Maka layanan kapal pandu juga bertumbuh 129 persen year on year," ujarnya.
Dia menyebut standarisasi yang diterapkan pada sistem pelayanan, meliputi efisiensi pada sisi operasional, misalnya beban penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan peningkatan efektivitas proses bisnis mulai dari pengaturan jadwal dan lokasi docking kapal.
"Hingga implementasi teknologi digitalisasi demi meningkatkan integritas dan transparansi," lanjut dia.
Pelindo Marines juga melebarkan bisnis pada layanan kapal tunda di luar terminal-terminal atau pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo.
"Misalnya untuk segmen tug and assist, Pelindo Marines baru saja kembali memenangkan tender kontrak layanan kapal tunda untuk mendukung operasional minyak dan gas di anjungan lepas pantai di perairan barat Pulau Madura, Jawa Timur," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Keuangan, SDM, dan Umum Pelindo Marines Lia Indi Agustiana menyatakan inovasi untuk menekan biaya logistik negeri terus ditingkatkan.
"Misalnya inovasi layanan, yakni pengangkutan material bioenergi FAME (fatty, acid, methyl, esther/ester metil asam lemak) via tongkang di laut yang lebih efisien dibandingkan dengan truk di darat telah berjalan untuk rute Pelabuhan Gresik ke Tanjung Perak, Surabaya, dan yang terbaru melayani rute dari Kawasan Industri, Dumai, ke Terminal Plaju, Palembang," ujarnya.
"Selama tiga tahun terakhir, sudah lebih dari 1,5 juta kiloliter FAME dilayani transportasinya dengan selamat," imbuhnya.
Pakar maritim Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya Raja Oloan Saut Gurning menjelaskan standarisasi dan inovasi oleh Pelindo Marines mampu meningkatkan produktivitas layanan, karena peningkatan arus kapal harus diimbangi dengan peningkatan kehandalan armada pandu dan tunda, seperti kekuatan bollard-pull kapal tunda dan kompetensi perwira Pandu.
"Hal lain yang mendukung efisiensi dan efektifitas operasional pemanduan, penundaan, dan fasilitas pendukungnya selama dua tahun penggabungan usaha layanan marine oleh Pelindo Marines yaitu peningkatan kualitas perencanaan, penjadwalan, digitalisasi administrasi job order, sehingga bisa memenuhi ekspektasi pengguna jasa," ungkap alumni World Maritime University, Swedia itu.