Surabaya (ANTARA) - CEO dan Founder Morula IVF Indonesia dr. Ivan Rizal Sini mengatakan bahwa metode teknologi egg banking bisa menjadi solusi bagi perempuan yang terindikasi medis untuk memperoleh keturunan.
"Metode teknologi egg banking merupakan inovasi ilmu kedokteran yang menjadi salah satu solusi untuk perempuan membekukan sel telur mereka ketika masih berusia muda," kata dr. Ivan dalam keterangan di Surabaya, Minggu.
Dengan egg banking, maka sel telur dapat disimpan atau digunakan sampai mencapai proses kehamilan di masa depan. Yang bertujuan untuk membantu melestarikan kesuburan para perempuan.
Dia mengemukakan teknologi female fertility preservation ini merupakan terobosan baru dalam bidang fertilitas.
"Yang memungkinkan wanita untuk memiliki kontrol atas kesuburan mereka," katanya.
Morula Indonesia yang mengembangkan klinik kesuburan, lanjut dr. Ivan, berkomitmen untuk menyediakan teknologi dan layanan terbaik bagi pasien.
"Dan kami yakin bahwa teknologi ini akan memberikan harapan baru bagi banyak wanita di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dokter Obgyn Morula IVF Surabaya dr. Jimmy Yanuar Annas menuturkan ovarian reserve dan kualitas sel telur, akan menurun sejalan dengan usia wanita, dan juga dipengaruhi prosedur medis, seperti operasi atau kemoterapi.
"Di sisi lain, fungsi indung telur juga mempunyai peran besar pada keberhasilan program kehamilan, seperti bayi tabung," katanya.
Oleh karena itu, lebih lanjut dr. Jimmy mengatakan, bahwa teknologi egg banking yang merupakan salah satu bentuk fertility preservation, dapat membantu wanita.
“Yang belum menikah dan mempunyai kondisi medis tertentu untuk merencanakan kesuburannya di masa datang,” tutur dokter yang juga Kepala Teknik Reproduksi Berbantu (TRB) ini.
Teknologi egg banking, diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2019 lalu yang dipelopori oleh Morula IVF Indonesia. Teknologi fertility preservation dapat juga menjadi bagian pendukung dari IVF atau lazim disebut bayi tabung.