Pamekasan (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Pamekasan Masrukin menyatakan, sebanyak 2.217 kepala keluarga (KK) terdampak banjir akibat luapan sungai yang terjadi Selasa (12/3) dan hingga Rabu siang masih berlangsung.
"Ini sesuai dengan hasil laporan dari masing-masing desa dan kelurahan yang terdampak banjir melalui camat setempat," katanya.
Ia menjelaskan, ke 2.217 KK terdampak banjir itu dari enam kelurahan dan tiga desa dengan jumlah jiwa mencapai 6.022 orang, tersebar di 41 rukun tangga dan lima dusun.
Fasilitas umum terdampak, terjadi di sepuluh titik. Di antaranya lembaga pendidikan, masjid dan mushalla, serta pondok pesantren, termasuk sejumlah kantor kelurahan, balai desa dan kantor pemerintahan.
Baca juga: Banjir terjang tiga kabupaten di Pulau Madura
"Banjir kali ini terjadi di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pamekasan dan Kecamatan Pademawu," kata Masrukin.
Di Kecamatan Pamekasan banjir menggenangi Kelurahan Barurambat Kota, Jungcangcang, Kangenan, Parteker, Patemon, Barurambat Timur, lalu Desa Laden, dan Desa Jalmak.
Sedangkan di Kecamatan Pademawu meliputi Desa Sumedangan, dan Desa Lemper.
Korban terdampak paling banyak di RT 12 Kelurahan Patemon sebanyak 1.981 jiwa, lalu RT 3 Kelurahan Jungcangcang, yakni mencapai 620 jiwa, lalu RT 3 Kelurahan Barurambat Kota sebanyak 590 jiwa dan yang paling sedikit Desa Jalmak yakni 469 jiwa.
Menurut Pj Bupati Pamekasan Masrukin, upaya untuk melakukan evakuasi terus dilakukan, mengingat sebagai lokasi terdampak masih tergenang, sehingga warga tidak bisa beraktivitas dengan bebas.
"Kami juga menginstruksikan untuk mendirikan dapur umum, untuk menyediakan buka puasa bagi warga korban banjir hari ini," katanya, menjelaskan.