Harga Beras di Bojonegoro Merangkak Naik
Jumat, 25 November 2011 18:44 WIB
Bojonegoro - Harga berbagai macam kebutuhan pokok di Bojonegoro, Jawa Timur, dalam sepekan terakhir cukup stabil, kecuali harga beras yang terus merangkak naik akibat masuknya pedagang dari Jateng yang melakukan pembelian gabah di daerah setempat.
"Harga kebutuhan bahan pokok tidak ada perubahan, kemungkinan kalau sudah masuk bulan Suro, baru bisa turun, kecuali harga beras yang masih terus naik, " kata seorang pedagang pracangan di Pasar Banjarjo, Desa Banjarjo, Kecamatan Kota, Ny. Endang, Jumat.
Senada dengan Endang, pedagang pracangan lainnya, Sriatun, dari Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, mengatakan, dengan datangnya bulan Suro (Muharam) yang tinggal beberapa hari lagi, harga berbagai macam kebutuhan pokok cenderung turun karena permintaan masyarakat melemah.
"Kalau harga-harga berbagai macam kebutuhan pokok stabil, karena sebelumnya sudah naik dari harga normal, bersamaan dengan ramainya warga yang mengelar hajatan, " kata Sriatun menjelaskan.
Lebih lanjut Endang menyebutkan, harga bawang merah saat ini Rp12.000/kg, sebelum ramai hajatan sekitar sebulan yang lalu harganya hanya Rp6.000/kg. Begitu pula harga bawang putih saat ini Rp10.000/kg, yang semula hanya Rp6.000/kg, sedangkan harga gula tetap stabil berkisar Rp8.900-Rp9.000/kg dan minyak curah Rp8.800/liter.
Sementara itu, harga telur Rp14.000/kg, kacang tanah Rp15.000/kg, kedelai Rp7.000/kg, ayam kampung berkisar Rp25.000 hingga Rp50.000/ekor, ayam Irak Rp23.000-Rp25.000/ekor dan daging sapi Rp58.000/kg."Harga daging sapi stabil, belum ada penurunan, padahal sebulan lalu Rp55.000/kg, " kata Sriatun menjelaskan.
Sedangkan harga jagung kuning stabil Rp3.500/kg dan jagung putih Rp4.000/kg. Menurut pedagang pracangan lainnya di Pasar Banjarjo, Sakip, harga jagung putih selalu lebih mahal, sebab dimanfaatkan sebagai konsumsi, sedangkan jagung kuning biasanya dimanfaatkan untuk pakan ternak.
Menurut Endang dan juga Sriatun, harga beras cenderung masih tetap tinggi, bahkan cenderung naik, baik beras kualitas bagus polesan atau beras hasil panenan baru dan beras miskin. "Kalau melihat perkembangannya, di berbagai daerah baru awal tanam harga beras masih akan terus naik, " kata Sriatun menegaskan.
Sejumlah pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, menyebutkan, harga berbagai macam jenis beras di Bojonegoro, naik berkisar Rp100/kg, dibandingkan sepekan lalu. Naiknya harga beras tersebut, di antaranya, karena masuknya pedagang beras asal berbagai daerah di Jateng yang ikut melakukan pembelian gabah, panenan tanaman padi di sepanjang Bengawan Solo di Bojonegoro.
Sebelum ada pedagang asal Jawa Tengah, harga gabah di tingkat petani Rp3.700-Rp3.800/kg dan sekarang ini naik menjadir Rp3.900-Rp4.000/kg. Sedangkan harga berbagai macam jenis beras panenan baru, seperti Ciherang, Ir 64, di tingkat pedagang harganya Rp7.300/kg, naik dibandingkan sepekan lalu Rp7.200/kg.
Di pedagang grosir, harga beras panenan baru tersebut dijual dengan harga mulai Rp7.400/kg dan harga beras poles mulai Rp7.600-Rp8.400/kg.
"Baru saja saya membeli beras poles, harganya Rp8.000/kg, " kata seorang warga Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Ny. Priyadi menambahkan. (*).