Surabaya (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya mengusung tema "Pemilu Cinta Damai" pada tahapan pemungutan suara yang digelar di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih, Rabu.
Kepala Dinsos Surabaya Anna Fajriatin mengatakan tema tersebut sebagai bentuk apresiasi kepada pemerintah lantaran telah mewadahi hak menyampaikan pilihan politik warga binaan Liponsos melalui pemilu.
"Pemerintah telah memberikan hak pilih kepada mereka, kami memaknai itu sebagai bentuk cinta pemerintah kepada warga binaan Liponsos," kata Anna ditemui di Liponsos Keputih.
Baca juga: Bupati Kediri: Siapapun yang terpilih harus amanah
Dinsos setempat pun berkomitmen untuk membantu menyukseskan jalannya proses pemungutan suara di Liponsos.
"Maka hari ini kami lakukan pemilu dengan penuh cinta kasih untuk Indonesia," ujarnya.
Selain itu, tema itu juga untuk merayakan Hari Kasih Sayang atau Valentine yang diperingati setiap tanggal 14 Februari 2024. Seragam yang dikenakan oleh KPPS pun juga berwarna merah muda atau pink.
Sementara itu, Anna menjelaskan terdapat dua tempat pemungutan suara yang dibuka untuk mewadahi hak pilih warga binaan, yakni kategori reguler dan lokasi khusus.
"Jadi dari 586 DPT, sekarang ada 476 karena ada yang sudah dijemput keluarga, meninggal dunia, dan ada yang kondisinya tidak memungkinkan," ucapnya.
Dia menyebut pihaknya juga menyiagakan sejumlah petugas Liponsos sebagai tim pendamping bagi para DPT Liponsos.
Tugas tim tersebut memberikan pemahaman soal tata cara pemilihan hingga memasukkan surat suara ke dalam kota yang sesuai dengan masing-masing warna.
Baca juga: Anies unggul di TPS tempat Mega-Puan nyoblos
"Jadi mereka didampingi oleh pendamping dan masuk sesuai nomor urut. Kemudian petugas pendamping memberikan penjelasan soal tata cara pencoblosan, setelah itu pemilih masuk ke bilik dan melakukan pencoblosan sendiri," katanya.
Anna juga mengapresiasi kinerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sudah bekerja maksimal.
"Upaya KPPS ini luar biasa karena yang dihadapi ini teman-teman disabilitas mental dan daya tangkap mereka berbeda-beda," kata dia.
Pantauan ANTARA di lokasi, dua TPS yang disediakan, yakni TPS dengan nomor 54 untuk kategori reguler dan nomor 901 untuk kategori lokasi khusus.
Dua tempat pemungutan suara lokasinya saling berhadapan. Baik TPS reguler maupun lokasi khusus sama-sama punya dekorasi yang didominasi warna merah muda.
Pemandangan yang menonjol adalah dekorasi hati berukuran raksasa berwarna merah muda dengan tulisan "Pemilu Cinta Damai".
Dua TPS itu nampak dipadati oleh warga binaan yang masuk DPT. Ada satu orang petugas yang disiagakan di luar tempat pemungutan suara untuk menuntun warga binaan masuk ke dalam bilik suara.
Dinsos juga memberikan kue yang dikemas di dalam kardus berwarna cokelat kepada para pemilih.
Baca juga: KPU Kediri: Antusias masyarakat gunakan hak pilih Pemilu 2024 tinggi
Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.
Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.
Selain itu, terdapat enam partai politik lokal sebagai peserta yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
Sedangkan untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MDdnomor urut 3.
Seturut Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari hingga 20 Maret 2024.
Baca juga: Reni Astuti harap partisipasi warga Surabaya di atas 75 persen