Surabaya (ANTARA) - Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani dikukuhkan menjadi Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Surabaya selama dua bulan ke depan.
Penjabat (Pj) Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengatakan bahwa tugas Pjs Wali Kota Surabaya selain mengawal program pembangunan, juga mengawal penganggaran APBD Kota Surabaya 2025.
"Yang terpenting lagi mengawal tahapan Pilkada Surabaya sampai selesai, dan menjamin tahapan pilkada berlangsung aman, lancar dan damai," ujarnya, saat pengukuhan 12 Pjs di Gedung Grahadi Surabaya, Selasa.
Menurutnya, semua Pjs akan melaporkan seluruh kegiatan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri), yang kemudian akan melakukan evaluasi secara berkala.
Usai pengukuhan Pjs Wali Kota Surabaya Restu Novi menegaskan akan bekerja sesuai koridor dan melanjutkan program pembangunan di wilayah tersebut.
"Saya akan bekerja sesuai koridor Pjs, melanjutkan program pembangunan Surabaya," ujarnya.
Terkait Pilkada Surabaya yang ditetapkan melawan kotak kosong, dia hanya berusaha akan mengawal pesta demokrasi tersebut dengan baik.
"InsyaAllah apapun dinamikanya kami akan kawal, dan kami akan tetap menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN)," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, nama-nama lain yang dikukuhkan sebagai Pjs Wali Kota/Bupati di sejumlah wilayah di Jawa Timur adalah, Tiat Surtiati Suwardi sebagai Pjs Bupati Ngawi, Aftabudin Rijal Uzzaman sebagai Pjs Bupati Situbondo dan Imam Hidayat sebagai Pjs Bupati Jember.
Kemudian, Joko Irianto sebagai Pjs Bupati Ponorogo, R. Heru Wahono Santososebagai Pjs Bupati Kediri, Dyah Wahyu Ermawati sebagai Pjs Bupati Trenggalek, Akh. Jazuli sebagai Pjs Bupati Mojokerto dan Budi Sarwoto sebagai Pjs Bupati Pacitan.
Selain itu, Agung Subagyo sebagai Pjs Bupati Tuban, Muhammad Isa Anshori sebagai Pjs Bupati Sidoarjo, Jumadi sebagai Pjs Bupati Blitar dan Lilik Pudjiastuti sebagai Pjs Wali kota Pasuruan.
Sebagai informasi, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya 2024, hanya ada satu calon tunggal yakni Eri Cahyadi yang menggandeng Armuji.
Eri-Armuji akan melawan kotak kosong, karena sampai akhir masa pendaftaran tidak ada bakal calon pasangan lain yang mendaftar untuk melawan petahana di Pilkada Kota Surabaya 2024.