Pemprov Jatim (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak taruna dan taruni untuk menjadi "speaker" dari proses penguatan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Indonesia tidak sekadar membutuhkan orang pintar, tetapi Indonesia juga membutuhkan warga yang benar dalam menjaga NKRI, maka anak-anak sekalian harus pintar dan benar," kata Gubernur Khofifah dalam rilisnya, Sabtu.
Gubernur Khofifah saat berkunjung ke SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri itu menambahkan siswa siswi - taruna taruni mampu menjadi bagian yang sangat penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
Maka, kata dia, peran kepala sekolah dan guru untuk mendidik siswa di sekolah tidak hanya berfokus pada kurikulum pendidikan seperti yang dipersyaratkan.
Guru, lanjut Gubernur Khofifah, juga harus mengintegrasikan kurikulum pendidikan dengan kurikulum ketahanan nasional. Sehingga rasa cinta tanah air akan menjadi satu kesatuan yang diajarkan di sekolah.
"Bagaimana kemudian kita menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia supaya tetap aman, damai dan kondusif maka semua harus membangun toleransi dan moderasi serta memberseiringi dengan doa," tegasnya.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sudah terbangun dan terjaga dengan baik. Hal itu diakui Presiden Afganistan Asrof Gani ketika bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Ia menceritakan ketika presiden Afganistan Asrofgani bertanya kepada Presiden Jokowi berapa suku bangsa di Indonesia. Presiden Jokowi menjawab 714 suku. Mendengar hal itu, presiden Afganistan kaget dan mengatakan bahwa di negaranya hanya tujuh suku bangsa. Namun, jika berbeda pendapat acapkali menajam, meruncing dan berkepanjangan.
"Ini saya sampaikan supaya anak-anak membangun penguatan integritas pada diri kalian semua bahwa negeri Ini memang harus dikuatkan oleh seluruh warga bangsanya untuk menjadi pagar keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegasnya.
Sebanyak 714 suku di Indonesia ini, kata Khofifah, menjadi penguat harmoni karena semua sudah bekerja keras, semua bekerja profesional dan paling penting semua juga berdoa. Artinya, ada doa yang terus memberseiringi proses perjalanan pembangunan bangsa dan negara ini dilakukan di semua lini.
"Anak-anak sekalian mungkin nilainya sudah tinggi 95 sampai 100, tapi tolong diikuti dengan doa yang akan jadi bagian keberseiringan supaya pintar dan benar sehingga ilmunya manfaat barokah," kata dia.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai mengatakan bahwa SMAN 5 Taruna Brawijaya merupakan salah satu boarding school favorit di Kota Kediri. Hal ini terlihat dari jumlah pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2024/2025 berjumlah 1.563 calon siswa.
Selain itu, Aries juga menegaskan bahwa pembangunan gedung asrama yang merupakan inisiasi dari Gubernur Khofifah ini menjadi bagian dari fasilitas penting yang dimiliki sebagai sekolah berasrama dan tentunya mendukung di dalam program kegiatan pendidikan yang bermutu khususnya sekolah Boarding School.
"Selanjutnya, kami juga ingin membangun gedung asrama putri. Selama ini asrama putri berada di luar kawasan sekolah. Sehingga kelak, baik asrama putra maupun putri tetap bisa berada di dalam kawasan sekolah. Dan mudah-mudahan nanti Ibu Gubernur juga yang akan meresmikannya," ujarnya.
Pada kesempatan sama, Pj Wali Kota Kediri Zanariah menyampaikan terima kasih atas perhatian Gubernur Khofifah terhadap pendidikan khususnya di Kota Kediri. Ia menyebut taruna-taruni SMAN 5 Taruna Brawijaya selama ini telah banyak menorehkan prestasi.