Kediri (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan saat ini tengah membangun kerja sama dengan lima institusi dalam peningkatan kualitas pendidikan, salah satunya SMAN 5 Taruna Brawijaya Jawa Timur di Kota Kediri dengan TNI-AD.
Gubernur Khofifah mengatakan dengan kerja sama ini diharapkan penguatan dari upaya mewujudkan SDM unggul yang berkarakter kuat dan memiliki nafas nasionalisme bisa tercapai.
"Kami punya komitmen untuk menyiapkan SDM yang bisa memberikan dedikasi terbaiknya untuk kebaikan dan kemajuan kehidupan bangsa dan negara. (Kerjasama) dengan TNI-AD ada SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri, SMAN Taruna Nala Malang berbasis kelautan bekerja sama dengan TNI AL, SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun berbasis kedirgantaraan bekerja sama dengan TNI AU, dan SMAN 2 Taruna Bhayangkara Banyuwangi berbasis kepolisian bekerja sama dengan Polri," katanya saat meresmikan SMAN 5 Taruna Brawijaya Jawa Timur di Kota Kediri, Selasa.
Ia menambahkan, ini Pemprov Jatim juga bekerjasama dengan salah satu pesantren di Bangil, Pasuruan, yakni Pesantren Ad- Dalwah. Kerjasama tersebut diwujudkan dengan pendirian SMAN Taruna Madani yang berbasis boarding school.
Pesantren Ad-Dalwah ini, lanjut dia, merupakan pesantren besar. Pengasuh dan pemilik pesantren memiliki keinginan untuk memberikan penguatan dari sisi bangunan karakter bela negara seiring dengan nilai-nilai agama, sehingga sekolah tersebut menjadi SMAN Taruna Madani dengan penguatan dari TNI- AL.
"Jika demikian maka peradaban-peradaban yang bisa memberikan referensi keberagaman dalam suasana yang saling menghormati, saling memahami, saling mempercayai, ini nilai yang sangat mendasar yang harus terintegrasi dalam proses pembelajaran," ujar Khofifah
Ia juga meminta agar seluruh tenaga pendidik dan kependidikan bisa bersatu dan solid untuk menjadi kekuatan yang sangat luar biasa. Dari SMAN Taruna Brawijaya bisa menjadi referensi kehidupan peradaban bangsa dan dunia.
Apalagi dalam sistem pendidikan berbasis "boarding school" ini, Gubernur Khofifah menilai bahwa siswa tidak hanya disiapkan untuk menjadi pribadi unggul saja, melainkan juga diasah secara fisik, mental, dan olah rasa.
"Dengan proses yang ada di boarding school, ada proses yang namanya proses membangun peradaban yang tidak bisa ditransformasikan secara digital. Sementara proses mengajar bisa ditransformasikan secara digital, sementara proses pengasuhan dan transformasi peradaban tidak mudah jika tidak berbasis boarding school," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi menambahkan dalam kurun waktu 2019-2021 ini, Pemprov Jatim melalui APBD telah membangun beberapa sarana prasarana dalam peningkatan fasilitas SMAN 5 Taruna Brawijaya, di antaranya pembangunan asrama, ruang makan, mebeler, media pendidikan, dan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
"Saat ini asrama yang sudah dapat dioperasikan baru satu asrama yang menampung 200 siswa, sehingga masih ada 400 siswa yang tidur di kelas dan ada juga yang kos di depan sekolah. Di tahun 2020/2021 ini ada tambahan satu asrama lagi yang sedang dalam penyelesaian dan insyaAllah Desember 2021 terselesaikan. Dengan begitu dapat dimanfaatkan mulai awal 2022," kata dia.
Ia menambahkan, dengan masih kurangnya asrama, sudah diusulkan kepada Gubernur Jatim untuk dialokasikan pada APBD 2022, sehingga semua siswa klas X, XI, dan XII yang berjumlah sekitar 600 siswa pada awal tahun 2023 sudah bisa tinggal di asrama semua.
Sementara itu, Pabandya Sahlur Rindam V Brawijaya Letkol Inf Arif Nurbiyanto yang hadir di Kediri mengingatkan kepada para siswa bahwa kehidupan belajar yang dijalani saat ini tentu dihadapkan dengan berbagai macam tradisi dan dinamika pendidikan juga pelatihan di SMAN 5 Taruna Brawijaya.
"Kami siap mencetak pendidukan generasi muda berkarakter berjiwa pemimpin. Apalagi ini meruapakan sekolah unggulan yang berasrama dan dikelola oleh pemrpov dan bekerjasama dengan TNI-AD yang dibentuk untuk menjawab tantangan masa depan," kata dia.
Dalam peresmian ini dihadiri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, Pamen Sahli Kodam V Brawijaya Kol Inf Taufik Risnendar, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi dan jajaran OPD Pemprov Jatim, serta tamu undangan lainnya.