Madiun (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Madiun mencatat aktivasi identitas kependudukan digital (IKD) warga di wilayah setempat telah mencapai 13,8 persen dari target yang ditetapkan pusat sebesar 25 persen.
Kepala Dinas Dukcapil Kota Madiun Agus Triono di Madiun, Jumat, mengatakan pemerintah pusat memberikan target aktivasi IKD untuk pemerintah daerah setidaknya sebesar 25 persen dari jumlah penduduk yang sudah memiliki KTP elektronik.
"Untuk Kota Madiun sejauh ini sudah mencapai 13,8 persen. Antusias masyarakat cukup tinggi. Per hari rata-rata ada 130 orang lebih aktivasi IKD," kata Agus.
Guna memenuhi target yang ditetapkan pemerintah pusat, Dukcapil Kota Madiun terus berupaya melakukan inovasi, di antaranya dengan membuka layanan di hari libur hingga melakukan layanan "jemput bola".
Adapun layanan aktivasi IKD secara jemput bola dilakukan di berbagai lokasi mulai dari sekolah, kantor instansi pemerintah, pasar, mal, hingga kegiatan keramaian lainnya.
"Prinsipnya kami mendekatkan pelayanan ini kepada masyarakat. Kalau menunggu kesadaran masyarakat untuk datang, sepertinya akan membutuhkan waktu yang lama," katanya.
Pihaknya juga melakukan penjadwalan untuk layanan jemput bola di kelurahan. Tak hanya itu, pihaknya juga membuka layanan IKD jemput bola sesuai permintaan masyarakat. "Seperti dalam acara reuni salah satu sekolah beberapa waktu lalu. Kita juga hadir dalam acara tersebut untuk melayani instalasi IKD," kata dia.
Masyarakat bisa mengajukan permintaan secara bersurat. Petugasnya akan datang untuk memberikan layanan. Artinya, layanan instalasi IKD cukup fleksibel. Bagi yang longgar di hari libur, pihaknya juga membuka layanan di kantor Dukcapil.
Agus menambahkan ada banyak kendala yang mengemuka. Di antaranya, "supporting gadget" yang dimiliki masyarakat. Instalasi IKD memang disyaratkan HP dengan spesifikasi tertentu.
Kemudian, lanjut Agus, juga masih kurangnya pemahaman sebagian masyarakat akan teknologi serta minat instalasi IKD. Sebagian masyarakat masih enggan melakukan instalasi karena menganggap masih belum perlu.
Agus berharap semua masyarakat mengaktifkan IKD. Aplikasi itu bisa diunduh di Playstore.
Agus menyebut IKD ke depan akan sangat memudahkan masyarakat. Sebab, seluruh dokumen kependudukan ada dalam genggaman.
Selain itu, Kemendagri juga memperluas kerja sama dengan lembaga-lembaga untuk penggunaan IKD ini. Dengan demikian, ke depan IKD akan sangat diperlukan.