Surabaya (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya menggandeng sejumlah pihak guna mempercepat langkah perampungan target 25 persen aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) di tahun 2023.
"Kami kerja sama dengan polres beserta jajarannya dan juga perusahaan swasta, setiap Sabtu kami lakukan pelayanan IKD di mal agar masyarakat bisa dimudahkan," kata Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Eddy Christijanto di Surabaya, Kamis.
Eddy optimistis langkah kolaborasi tersebut bisa secepatnya memenuhi target yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, terlebih beberapa layanan saat ini juga sudah bisa diakses dengan identitas digital tersebut.
Namun, pihaknya juga terus mengembangkan cakupan pemanfaatan IKD dengan sejumlah pihak di Kota Surabaya.
"Yang sudah memanfaatkan Bank Jatim, kantor-kantor, rumah sakit pemerintah, kami saat ini juga dengan imigrasi agar bisa memanfaatkan itu," kata dia.
Dispendukcapil juga memanfaatkan keberadaan sosial media sebagai sarana sosialisasi IKD kepada masyarakat di kota setempat, dengan membuat konten video kampanye hingga menggandeng selebriti instagram.
Pemanfaatan dunia digital tersebut dirasanya bisa meningkatkan efektifitas promosi aktivasi layanan, khususnya kepada anak-anak muda.
Eddy menambahkan registrasi IKD juga terbilang mudah, sebab masyarakat hanya mengunduh aplikasi Identitas Kependudukan Digital melalui ponsel masing-masing.
"NIK dimasukkan setelah itu muncul atau mendapatkan kata sandi, terus ada otorisasi sandi masuk, setelah selesai muncul data pemilik," ucapnya.
Dispendukcapil mencatat saat ini warga Kota Surabaya yang sudah memiliki IKD jumlahnya sebesar 139.970 orang, karenanya upaya kolaborasi itu dilakukan agar mampu mempercepat proses registrasi apalagi tahun 2023 juga tersisa sekitar dua bulan setengah.
"25 persen itu sekitar 500 ribu-an, kami masih 139.970," ujarnya.
Eddy berharap langkah yang kini ditempuh bisa meningkatkan minat masyarakat agar segera mengurus dan memiliki identitas digital itu.
"Nantinya masyarakat akan berbondong-bondong untuk menggunakan IKD," kata dia.