Malang Raya (ANTARA) - Produk kokedama atau media tanam bunga yang menggunakan bahan baku sabut kelapa asal Kota Batu, Jawa Timur mampu menembus pasar Jepang dengan menjalin kerja sama kontrak eksklusif bersama perusahaan asal Negeri Sakura, Bong Syoji. Co, Ltd.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa mengatakan bahwa Pemerintah Kota Batu memberikan dukungan penuh terhadap potensi yang dimiliki para pelaku usaha, khususnya dalam upaya meningkatkan ekspor.
"Kehadiran di sini menunjukkan keseriusan kami, untuk Kota Batu terus meningkatkan potensi yang dimiliki," kata Aries.
Aries menjelaskan wilayah Kota Batu yang memiliki julukan Swiss kecil di Pulau Jawa tersebut mempunyai berbagai potensi produk berkualitas ekspor seperti hasil hortikultura melimpah dengan berbagai jenis produk.
Menurutnya, ekspor produk kokedama ke Jepang tersebut, diharapkan mampu membuka potensi lain yang dimiliki Kota Batu. Anak-anak muda yang ada di wilayah itu, diharapkan bisa menangkap peluang dan menembus pasar internasional.
"Kami juga ingin membangkitkan anak muda yang lain untuk memiliki dan membuka potensi yang sama agar mampu ekspor juga," katanya.
Ia menambahkan, meskipun Kota Batu merupakan kota kecil di Jawa Timur, namun memiliki potensi dan mampu menghasilkan produk-produk berkualitas untuk pasar ekspor. Diharapkan, dengan kerja sama kali ini bisa menarik perusahaan lain yang ada di Jepang untuk melakukan kerja sama.
"Ini harapan yang tidak muluk-muluk, kota kecil yang memiliki potensi produk yang bisa diandalkan. Kerja sama ini, kami berharap bisa dikembangkan, termasuk dengan perusahaan lain di Jepang sana," katanya.
Dalam kesempatan itu, pemilik Creative Kokedama Dwi Lili Indayani menambahkan, dengan ditandatanganinya kerja sama eksklusif dengan Bong Syoji. Co, Ltd tersebut, pihaknya akan memasok lebih dari 20 ribu produk kokedama ke pasar Jepang.
Menurutnya, ekspor ke Negara Matahari Terbit tersebut pertama kali dilakukan pada 2023 dan kemudian dilanjutkan pada 2024 karena memiliki potensi pasar yang cukup menjanjikan. Pada 2024, diperkirakan nilai kontrak dengan perusahaan asal Jepang itu mencapai Rp800 juta.
"Tahun ini kontrak eksklusif, sekitar 20 ribu produk kokedama dengan nilai kurang lebih Rp800 juta," ucap Lili.
Lili menambahkan, dalam memproduksi produk kokedama yang menggunakan bahan baku sabut kelapa tersebut, pihaknya juga menggandeng pelaku usaha skala kecil termasuk yang berada di wilayah Desa Sidomulyo, Kota Batu.
"Selain itu, kami juga bekerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Malang untuk produksi, ada kurang lebih 60 orang. Selain itu, juga dari Desa Sidomulyo ada 50 orang," tuturnya.
Sementara itu, perwakilan Bong Syoji. Co, Ltd Hiroyuki Ookubo mengatakan bahwa pasar produk kokedama yang diproduksi pelaku usaha asal Kota Batu tersebut memiliki peluang yang menjanjikan.
Selain dengan pelaku usaha di wilayah Kota Batu, lanjutnya, perusahaan tersebut juga tengah mencari berbagai produk unggulan seperti pot tanaman berbahan baku tanah liat untuk dipasarkan di Negeri Sakura itu.
"Untuk pasar kokedama di Jepang sangat banyak. Selain itu, kami juga mencari produk lain seperti pot dari terakota. Kami berkeliling Indonesia untuk mencari produk-produk tersebut," katanya.