Malang Raya (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Batu menggagas penggunaan shuttle bus untuk mencegah terjadinya kemacetan kendaraan wisatawan di kawasan Kota Batu, khususnya di jalur wisata saat berlangsungnya libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025.
"Kami mencoba mempelopori adanya shuttle bus yang mengkoneksikan antar titik. Untuk sekarang masih dalam tahap diskusi dengan Pemerintah Kota Batu," kata Kepala Polres Batu AKBP Andi Yudha Pranata di Kota Batu, Rabu.
Andi menjelaskan bahwa konsentrasi angkutan terpadu tersebut adalah membawa penumpang dari hotel menuju ke pusat oleh-oleh maupun ke wahana wisata.
Secara garis besar, angkutan yang sedang disiapkan ini bisa mengakomodasi mobilitas wisatawan, mulai dari hotel ke obyek wisata maupun pusat oleh-oleh, hingga pada akhirnya kembali ke tempat penginapan lagi.
"Jadi wisatawan ketika datang ke Kota Batu bisa menggunakan kendaraan itu, misalnya ketika sudah masuk ke hotel tentu harapannya bersedia menggunakan bus yang telah disediakan," ucapnya.
Ditanya soal proses realisasi, pihaknya sudah berkomunikasi dengan salah satu perusahaan karoseri di Kota Malang mengenai pengadaan unit shuttle bus tersebut.
"Ini sudah dibuat satu, kami ajak kerja sama supaya melakukan trial and error," kata dia.
Andi menyebut bahwa bus itu berjenis lower deck, sama dengan yang ada di bandara. Kapasitasnya diperkirakan memiliki daya angkut ideal sebanyak 36 hingga paling maksimal 48 orang.
"Satu unit kapasitas 36 orang penumpang duduk, kalau dengan yang penumpang berdiri bisa 48 orang," ucapnya.
Dia menambahkan untuk operasional angkutan terintegrasi akan menggunakan sistem looping atau putar arah, dengan titik awal pemberangkatan dari Terminal Batu di Jalan Dewi Sartika.
"Keberangkatan dari terminal kan ke arah kanan masuk ke Pesanggrahan lalu turun sampai masuk ke Jalan Bromo, terus memutar kembali hingga ke arah BNS terus kembali lagi ke terminal. Perkiraan kami lama tempuhnya satu jam," kata dia.