Kantor DPRD Bojonegoro Sepi Ditinggal Kunjungan Kerja
Jumat, 11 November 2011 18:09 WIB
Bojonegoro - Kantor DPRD Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat, sepi, akibat legislator dari empat komisi di DPRD setempat melakukan serangkaian kunjungan kerja dan inspeksi mendadak (sidak).
"Semua anggota tidak ada di tempat, karena mereka melakukan kegiatan yang sebelumnya sudah masuk dalam agenda," kata Sekretaris DPRD Bojonegoro, Agus Misnanto, Jumat.
Menurut Agus, semua kegiatan kunjungan kerja dan inspeksi yang dilakukan empat komisi di DPRD itu, sebelumnya sudah masuk dalam agenda kerja, bukan merupakan kegiatan mendadak.
Ia mencontohkan, kunjungan kerja Komisi A DPRD ke Tulungagung, untuk melihat pengelolaan menara telekomunikasi di daerah setempat, sebelumnya sudah diperhitungkan, karena sebagai pembanding.
Menurut Sekretaris Komisi A DPRD, Sigit Kusharjanto, komisinya melakukan kunjungan kerja ke Tulungagung untuk melihat penataan menara telepon selular daerah setempat yang sudah bisa berjalan dengan baik.
"Pertimbanganya, penataan telepon selular di Bojonegoro, masih terkesan tidak jelas, seperti rencana pendirian telepon bersama di Bojonegoro yang belum bisa direalisasikan, sedangkan pendirian menara telepon baru terus bertambah tanpa melalui proses izin," katanya.
Ia mengatakan ketentuan penataan telepon selular di Bojonegoro, sangat strategis, seiring perkembangan Bojonegoro sebagai daerah industri minyak dan gas (migas).
Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD, Mitroatin, menjelaskan, komisinya melakukan inspeksi mendadak untuk meninjau gudang pupuk di KUD Padangan.
Alasannya, komisinya ingin mengetahui stok pupuk yang tersedia di wilayah barat Bojonegoro itu untuk menghadapi tanam musim hujan ini.
Sebelum itu, lanjutnya, pihaknya juga meninjau persediaan pupuk di gudang milik Petrokimia, di Kecamatan Baureno, di wilayah timur Bojonegoro itu.
"Kami ingin melihat stok pupuk yang ada menghadapi masa tanam musim hujan ini, dalam kondisi aman atau tidak," jelasnya.
Ia menyatakan, tidak ingin mendengar keluhan dari para petani yang kesulitan mendapatkan pupuk saat menghadapi masa tanam musim hujan ini.
Pada musim tanam kemarau lalu, para petani di wilayah Bojonegoro, sempat mengalami kelangkaan pupuk.
"Karena jatah pupuk sudah dialokasikan, tidak seharusnya ada kelangkaan pupuk," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD, Nuwantoro menyatakan, komisinya melakukan kunjungan kerja ke Jakarta, untuk melakukan dengar pendapat dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), terkait penanggulangan berbagai macam bencana.
"Kami berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait beberapa usulan rencana pembangunan di Bojonegoro," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD, Agus Sugianto menambahkan.