Bojonegoro - Disnakertransos Bojonegoro belum memperoleh data "remittance" tenaga kerja Indonesia (TKI) 2011, karena belum seluruh bank dan kantor pos mengirimkan laporan besarnya uang dikirim dari 20 negara yang menjadi tempat TKI asal Bojonegoro bekerja. Kasi Informasi Pasar, Bursa Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertransos Bojonegoro, Sugihartono, Jumat mengatakan, melalui surat tertanggal 25 Agustus yang dikirimkan kepada tujuh bank dan kantor pos, yang isinya mengenai permintaan data "remittance" TKI asal daerah setempat, belum ada jawaban. Besarnya laporan remittance yang diminta, selama delapan bulan yakni Januari hingga Agustus ini. Alasannya, lanjutnya, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, TKI asal Bojonegoro yang bekerja di 20 negara dengan jumlah sekitar 3.000 orang, selalu mengirimkan uangnya kepada keluarganya melalui tujuh bank dan kantor pos. Selama ini, jumlah pengiriman uang melalui kantor pos selalu terbesar, seperti pada 2011 lalu jumlahnya mencapai Rp27 miliar. "Lainnya dikirim melalui sejumlah bank di antaranya melalui BNI, BRI, BCA, Panin, dan Lippo," jelasnya. Menanggapi suratnya, menurut dia, hanya Bank Danamon dan Panin yang mengirimkan pemberitahuan besarnya "remittance". Di ke Bank Panin tidak ada pengiriman uang, sedangkan di Bank Danamon besarnya Rp64 juta, pengiriman TKI dari Malaysia dan Amerika Serikat. Menurut Sugiharto, pihaknya masih menunggu masukan data remittance dari lima bank lainnya dan kantor pos yang sudah mendapatkan pemberitahuan. Data remittance itu, cukup penting untuk mengetahui pemasukan warga Bojonegoro dari luar negeri, yang bisa dimanfaatkan untuk mengetahui perkembangan perekonomian di daerah setempat. "Selain itu, juga untuk memantau besarnya devisa negara dari TKI asal Bojonegoro," ucapnya. Sugihartono optimistis besarnya remittance TKI asal Bojonegoro, pada 2011 ini akan meningkat berkisar 5-10 persen. Selain ada pertambahan jumlah TKI ke luar negeri, jumlah uang yang dikirimkan kepada keluarganya juga bertambah. Ia mengatakan, TKI asal Bojonegoro tersebut bekerja di sektor formal dan informal, mulai dari pembantu rumah tangga, buruh bangunan, buruh perkebunan, dan pekerja di rumah sakit (RS)."Jumlah yang bekerja di sektor formal dan informal berimbang," ujarnya. Ditambahkan, remittance TKI asal Bojonegoro dalam dua tahun terakhir cenderung meningkat, kalau 2009 mencapai Rp37 miliar dan pada 2010 naik menjadi Rp40 miliar lebih.(*)
Disnakertransos Bojonegoro Belum Memperoleh "Remittance" TKI
Jumat, 11 November 2011 13:47 WIB